Kamis, 19 Desember 2013

Contoh Laporan Lengkap Praktikum Fotosintesis



LAPORAN PRAKTIKUM
LABORATORIUM BIOLOGI DASAR
PERCOBAAN II
FOTOSINTESIS

BAB I
PENDAHULUAN
I.1.Latar belakang
Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang berarti penyusunan. Jadi fotosintesis adalah proses penyusunan dari zat organik H2O dan CO2 menjadi senyawa organik yang kompleks yang memerlukan cahaya. Fotosintesis hanya dapat terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil, yaitu pigmen yang berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari (Kimball, 2002).
REAKSI FOTOSINTESIS
6HO               +          6O­­2        ­­­                                CH12O6              +          6CO2
Fungsi suatu sel hidup bergantung pada persediaan energi yang tidak henti-hentinya, sumber energi ini tersimpan dalam molekul-molekul organik seperti karbohidrat. Organisme heterotrofik hidup dan tumbuh dengan memasukkan molekul-molekul organik ke dalam sel-selnya. Satu-satunya sumber molekul bahan bakar yang menjadi tempat bergantung seluruh kehidupan ialah fotosintesis. Proses ini berlangsung di dalam jasad berfotosintesis, termasuk jasad tumbuhan tinggi, tumbuhan pakis, lumut, ganggang (ganggang hijau, biru, merah, dan coklat), berbagai jasad renik dll (Malcome,1990).
Pada percobaan ini terdapat dua kegiatan yaitu uji sachs untuk mengetahui apakah tanpa cahaya daun tidak berfotosintesis, dan ingenhousz untuk mengetahui hubungan intensitas cahaya dengan laju fotosintesis.
I.2.       Tujuan percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk membuktikan proses fotosintesis akan menghasilkan glukosa dan proses fotosintesis melepaskan O2 atau oksigen.
I.3.       Waktu dan tempat percobaan
Percobaan fotosintesis dilaksanakan pada hari senin, tanggal 01 oktober 2013, pada pukul 11.00-14.00 WITA. Bertempat di Laboratorium Biologi Dasar, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin, Makassar. Percobaan ingenhousz di lakukan di depan Laboratorium Biologi Dasar Fakultas MIPA, Universitas Hasanuddin, Makassar.














BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Suatu sifat fisiologi yang hanya dimiliki khusus oleh tumbuhan ialah kemampuannya untuk menggunakan zat-karbon dari udara untuk diubah menjadi bahan organik serta diasimilasikan di dalam tubuh tanaman. Peristiwa ini hanya berlangsung cukup cahaya dan oleh karena itu maka asimilasi zat-karbon disebut juga fotosintesis. Lengkapnya adalah bahwa fotosintesis atau asimilasi zat-karbon itu suatu proses di mana zat-zat anorganik H2O dan CO2 oleh klorofil diubah menjadi zat organik karbohidrat dengan pertolongan cahaya matahari. Pengubahan energi sinar menjadi energy kimia (karbohidrat) dan kemudian pengubahan energi kimia menjadi energi kerja pada peristiwa pernefasan dalam tubuh tumbuhan merupakan rangkaian proses kehidupan di dunia ini (Dwidjoseputro,1996).
Tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk memperoleh makanan sebagai kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan hidup, tumbuhan tersebut harus melakukan suatu proses yang dinamakan proses sintesis karbohidrat yang terjadi dibagian daun satu tumbuhan yang memiliki kloropil, dengan menggunakan cahaya matahari. Cahaya matahari merupakan sumber energi (Salisbury dan Ross,1995).
Fotosintesis merupakan suatu proses biologi yang kompleks, proses ini menggunakan energi dan cahaya matahari yang dapat dimanfaatkan oleh klorofil yang terdapat dalam kloroplas. Seperti halnya mitokondria, kloroplas mempunyai membran luar dan membran dalam. Membran dalam mengelilingi suatu stroma yang mengandung enzim-enzim tang larut dalam struktur membran yang disebut tilakoid. Proses fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain air (H2O), konsentrasi CO2, suhu, umur daun, translokasi karbohidrat dan cahaya  yang diperlukan tumbuhan untuk proses tersebut. Tanpa adanya cahaya matahari tumbuhan tidak akan mampu melakukan proses fotosintesis, hal ini disebabkan klorofil yang berada didalam daun tidak dapat menggunakan cahaya matahari karena klorofil hanya akan berfungsi bila ada cahaya matahari (Dwidjoseputro, 1996).
Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon bebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul penyimpan energi. Cara lain yang ditempuh organisme untuk mengasimilasi karbon adalah melalui kemosintesis, yang dilakukan oleh sejumlah bakteri belerang (biologi.blogsome.com, 2013).
Pada tahun 1860, Sach membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum. Dalam percobaannya tersebut ia mengguanakan daun segar yang sebagian dibungkus dengan kertas timah kemudian daun tersebut direbus, dimasukkan kedalam alkoholdan ditetesi dengan iodium. Ia menyimpulkan bahwa warna biru kehitaman pada daun yang tidak ditutupi kertas timah menandakan adanya amilum (Malcome, 1990).
Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang terdapat di alam sebagai molekul yang kompleks dan besar. Karbohidrat sangat beraneka ragam contohnya seperti sukrosa, monosakarida, dan polisakarida. Monosakarida adalah karbohidrat yang paling sederhana. Monosakarida dapat diikat secara bersama-sama untuk membentuk dimer, trimer dan lain-lain. Dimer merupakan gabungan antara dua monosakarida dan trimer terdiri dari tiga monosakarida (Kimball, 2002).
Orang yang pertama kali menemukan fotosintesis adalah Jan Ingenhousz. Fotosintesis merupakan suatu proses yang penting bagi organisme di bumi, dengan fotosintesis ini tumbuhan menyediakan bagi organisme lain baik secara langsung maupun tidak langsung. Jan Ingenhosz melakukan percobaan dengan memasukkan tumbuhan Hydrilla verticillata ke dalam bejana yang berisi air. Bejana gelas itu ditutup dengan corong terbalik dan diatasnya diberi tabung reaksi yang diisi air hingga penuh, kemudian bejana itu diletakkan di terik matahari. Tak lama kemudian muncul gelembung udara dari tumbuhan air itu yang menandakan adanya oksigen (Kimball, 2002).
Fotosintesis (dari bahasa Yunani φώτο- [fó̱to-], "cahaya," dan σύνθεσις [sýnthesis], "menggabungkan", "penggabungan") adalah suatu proses biokimia pembentukan zat makanan karbohidrat yang dilakukan oleh tumbuhan, terutama tumbuhan yang mengandung zat hijau daun atau klorofil. Selain tumbuhan berklorofil, makhluk hidup non-klorofil lain yang berfotosintesis adalah alga dan beberapa jenis bakteri. Organisme ini berfotosintesis dengan menggunakan zat hara, karbon dioksida, dan air serta bantuan energi cahaya matahari (wikipedia, 2013).
Untuk mengetahui bagaimana cahaya menyebabkan terjadinya fotosintesis, perlu diketahui terlebih dahulu sifat-sifat cahaya. Cahaya memiliki sifat gelombang (wave nature) dan sifat partikel (particle nature). Cahaya mencakup bagian dari energi matahari dengan panjang gelombang antara 390 nm sampai 760 nm, dan tergolong cahaya tampak. Kisaran ini merupakan porsi kecil dari kisaran spektrum elektromagnetik (Lakitan, 1996).
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Fotosintesis

Fotosintesis dipengaruhi oleh faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis adalah sebagai berikut (Wawang, 2013).
·         Konsentrasi karbon dioksida (CO2) di udara. Semakin tinggi konsentrasi CO2 di udara, maka laju fotosintesis semakin meningkat.
·         Klorofil, semakin banyak jumlah klorofil dalam daun maka proses fotosintesis berlangsung semakin cepat. Pembentukan klorofil memerlukan cahaya matahari. Kecambah yang ditumbuhkan di tempat gelap tidak dapat membuat klorofil dengan sempurna. Kecambah ini dikatakan mengalami etiolasi, yaitu tumbuh sangat cepat (lebih tinggi/panjang dari seharusnya) dan batang dan daunnya tampak bewarna pucat karena tidak mengandung klorofil. Umur daun juga mempengaruhi laju fotosintesis. Semakin tua daun, kemampuan berfotosintesis semakin berkurang karena adanya perombakan klorofil dan berkurangnya fungsi kloroplas.
·         Cahaya, intensitas cahaya yang cukup diperlukan agar fotosintesis berlangsung dengan efisien.
·         Air, ketersediaan air mempengaruhi laju fotosintesis karena air merupakan bahan baku dalam proses ini.
  • Suhu, umumnya semakin tinggi suhunya, laju fotosintesis akan meningkat, demikian juga sebaliknya. Namun bila suhu terlalu tinggi, fotosintesis akan berhenti karena enzimenzim yang berperan dalam fotosintesis rusak. Oleh karena itu tumbuhan menghendaki suhu optimum (tidak terlalu rendah atau terlalu tinggi) agar fotosintesis berjalan secara efisien.
Dua Proses Fotosintesis 
Proses fotosintesis terdiri dari reaksi terang dan reaksi gelap, untuk pembahasan leibh lanjut dapat dilihat pada paragraph dibawah ini (Wawang, 2013).
Reaksi Terang
Reaksi terang terjadi dalam membran tilakoid dan mengubah energi cahaya menjadi energi kimia. Ini reaksi kimia harus terjadi karena itu berlangsung di siang hari. Klorofil dan pigmen lainnya antara lain beta-karoten yang diselenggarakan dalam kelompok dalam membran tilakoid dan terlibat dalam reaksi terang. Masing-masing pigmen yang berbeda berwarna dapat menyerap warna yang sedikit berbeda dari cahaya dan lulus energi ke molekul krofil pusat untuk melakukan fotosintesis. Bagian tengah dari struktur kimia dari molekul klorofil adalah cincin porfirin, yang terdiri dari cincin menyatu beberapa karbon dan nitrogen dengan ion magnesium di tengah.
Energi yang dihasilkan melalui reaksi terang disimpan dengan membentuk zat kimia yang disebut ATP (adenosin trifosfat) yaitu suatu senyawa yang digunakan oleh sel untuk penyimpanan energi. Senyawa kimia ini terbuat dari adenin nukleotida yang terikat pada gula ribosa dan yang terikat dengan tiga gugus fosfat. Molekul ini sangat mirip dengan blok bangunan untuk DNA kita.
Reaksi gelap
reaksi gelap (siklus calvin)
Reaksi gelap terjadi di stroma dalam kloroplas, dan mengubah CO2 menjadi gula. Reaksi ini tidak secara langsung perlu cahaya untuk terjadi, tapi itu tidak membutuhkan produk dari reaksi terang (ATP dan lain kimia yang disebut NADPH). Reaksi gelap melibatkan siklus yang disebut siklus Calvin dimana CO2 dan energi dari ATP digunakan untuk membentuk gula. Perhatikan baik-baik bahwa produk pertama fotosintesis adalah senyawa tiga karbon yang disebut gliseraldehida 3-fosfat. Dua di antaranya bergabung untuk membentuk molekul glukosa.
Kebanyakan tanaman memasukkan CO2 langsung ke siklus Calvin. Dengan demikian senyawa organik pertama yang stabil yang terbentuk adalah gliseraldehida 3-fosfat. Karena molekul yang mengandung tiga atom karbon, tanaman ini disebut tanaman C3. Untuk semua tanaman, cuaca musim panas meningkatkan jumlah air yang menguap dari pabrik. Tanaman mengurangi jumlah air yang menguap dengan menjaga stomata-stomata tetap tertutup selama cuaca kering dan panas. Sayangnya, ini berarti bahwa setelah CO2 dalam daun mereka mencapai tingkat yang rendah, mereka harus berhenti melakukan fotosintesis. Bahkan jika ada sedikit kiri CO2, enzim yang digunakan untuk meraih dan memasukkannya ke dalam siklus Calvin hanya tidak memiliki cukup CO2 untuk digunakan. Biasanya rumput di pekarangan kami hanya berubah warna menjadi coklat dan pergi aktif.
Beberapa tanaman seperti crabgrass, jagung, dan tebu memiliki modifikasi khusus untuk menghemat air. Tanaman ini menangkap CO2 dengan cara yang berbeda: mereka melakukan langkah tambahan pertama, sebelum melakukan siklus Calvin. Tanaman ini memiliki enzim khusus yang dapat bekerja lebih baik, bahkan pada tingkat CO2 yang sangat rendah, untuk mengambil CO2 dan mengubahnya pertama ke oksaloasetat, yang berisi empat karbon. Dengan demikian, tanaman ini disebut tanaman C4. CO2 ini kemudian dilepaskan dari oksaloasetat dan dimasukkan ke dalam siklus Calvin. Inilah sebabnya mengapa crabgrass dapat tetap hijau dan terus tumbuh ketika semua sisa rumput Anda kering dan coklat.
Pigmen           Fotosintesis
       Proses fotosintesis tidak dapat berlangsung pada setiap sel, tetapi hanya pada sel yang mengandung pigmen fotosintetik. Sel yang tidak mempunyai pigmen fotosintetik tidak mampu melakukan proses fotosintesis. Pada percobaan Jan Ingenhousz dapat diketahui bahwa intensitas cahaya memengaruhi laju fotosintesis pada tumbuhan. Hal ini dapat terjadi karena perbedaan energi yang dihasilkan oleh setiap spektrum cahaya. Di samping adanya perbedaan energi tersebut, faktor lain yang menjadi pembeda adalah kemampuan daun dalam menyerap berbagai spektrum cahaya yang berbeda tersebut. Perbedaan kemampuan daun dalam menyerap berbagai spektrum cahaya tersebut disebabkan adanya perbedaan jenis pigmen yang terkandung pada jaringan daun. Di dalam daun terdapat mesofil yang terdiri atas jaringan bunga karang dan jaringan pagar. Pada kedua jaringan ini, terdapat kloroplas yang mengandung pigmen hijau klorofil. Pigmen berwarna hijau ini merupakan salah satu dari pigmen fotosintesis yang berperan penting dalam menyerap energi matahari     (Afni,  2013).
                Meskipun fotosintesis dapat berlangsung dalam berbagai cara pada berbagai spesies, beberapa cirinya selalu sama. Misalnya, prosesnya selalu dimulai dengan energi cahaya diserap oleh protein berklorofil yang disebut pusat reaksi fotosintesis. Pada tumbuhan, protein ini tersimpan di dalam organel yang disebut kloroplas, sedangkan pada bakteri, protein ini tersimpan pada membran plasma. Sebagian dari energi cahaya yang dikumpulkan oleh klorofil disimpan dalam bentuk adenosin trifosfat (ATP). Sisa energinya digunakan untuk memisahkan elektron dari zat seperti air. Elektron ini digunakan dalam reaksi yang mengubah karbondioksia menjadi senyawa organik. Pada tumbuhan, alga, dan cyanobacteria, ini dilakukan dalam suatu rangkaian reaksi yang disebut siklus Calvin, namun rangkaian reaksi yang berbeda ditemukan pada beberapa bakteri, misalnya siklus Krebs terbalik pada Chlorobium. Banyak organisme fotosintesis memiliki adaptasi yang mengonsentrasikan atau menyimpan karbondioksida. Ini membantu mengurangi proses boros yang disebut fotorespirasi yang dapat menghabiskan sebagian dari gula yang dihasilkan selama fotosintesis (Slriadi, 2013).
Proses fotosintesis terjadi di daun yang berwarna hijau karena mengandung klorofil yang dapat menyerap sinar matahari. Daun memiliki permukaan atas dan bawah yang dilindungi lapisan epidermis yang mempunyai lapisan lilin. Fungsi lapisan lilin mencegah penguapan air (transpirasi) yang berlebihan. Lapisan epidermis tersusun atas sel-sel epidermis, di antara sel-selnya terdapat stomata. Di antara epidermis bawah dan atas terdapat jaringan palisade. Sel-selnya mengandung kloroplas. Di dalam kloroplas inilah proses fotosintesis terjadi. Dalam kloroplas terdapat pigmen warna hijau, yaitu klorofil (Rani, 2013).
Tumbuhan menyerap cahaya karena mempunyai pigmen yang disebut klorofil. Pigmen inilah yang memberi warna hijau pada tumbuhan. Klorofil terdapat dalam organel yang disebut kloroplast. klorofil menyerap cahaya yang akan digunakan dalam fotosintesis. Sebagian besar energi fotosintesis dihasilkan di daun tetapi juga dapat terjadi pada organ tumbuhan yang berwarna hijau. Di dalam daun terdapat lapisan sel yang disebut mesofil yang mengandung setengah juta kloroplas setiap milimeter perseginya. Cahaya akan melewati lapisan epidermis tanpa warna dan yang transparan, menuju mesofil, tempat terjadinya sebagian besar proses fotosintesis. Permukaan daun biasanya dilapisi oleh kutikula dari lilin yang bersifat anti air untuk mencegah terjadinya penyerapan sinar matahari ataupun penguapan air yang berlebihan (Mardawati, 2013).

BAB III
METODE PERCOBAAN
III.1.    Alat
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah kertas timah, penjepit, gelas piala, tabung reaksi, corong, jam, kaki tiga dan spritus.
III.2.    Bahan
Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah tanaman daun  mangga Mangifera indica, Tanaman Hydrilla verticilla, air panas, air biasa, JKJ (Iodium Kalium Iodida) dan alkohol 95%.
III.3.    Prosedur Kerja
a.         Percobaan Ingenhouz
1.      Menutup sebagian dari permukaan daun yang akan diperiksa yang belum terkena sinar matahari dengan timah dan jepit rapat, biarkan selama kurang lebih seminggu
2.      Memetik daun percobaan tadi dan mencelupkan dalam air mendidih sehingga daun tersebut layu
3.      Mencelupkan kedalam alkohol mendidih beberapa saat
4.      Mencelupkan lagi ke dalam larutan JKJ beberapa saat, selanjutnya bilas dengan air mengalir agar sisa larutan JKJ hilang
5.      Mengamati apa yang terjadi terhadap daun percobaan tadi.


b.         Percobaan Sachs
1.      Mengisi gelas piala dengan air kemudian memasukkan Hydrilla verticillata kedalamnya
2.      Memasukkan corong terbalik kedalam gelas piala sedemikian rupa sehingga Hydrilla verticillata semuanya berada dibawah corong
3.      Menutup pangkal corong tersebut dengan tabung reaksi terbalik yang berisi sejumlah air
4.      Menempatkan percobaan ini dibawah cahaya matahari yang berintensitas tinggi
5.      Mengamati apakah terdapat gelembung-gelembung udara yang terkumpul di dasar tabung reaksi.




















BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1.    Hasil
Hasil dari percobaan ini adalah:
a.Percobaan Ingenhouz







Keterangan:
1.      Daun Hydrilla verticillata
2.      Corong
3.      Gelas piala
4.      Tabung reaksi
5.      Gelembung udara
6.      Sinar matahari
Dalam melakukan percobaan ini, kita mengikuti beberapa tahap seperti yang telah dijelaskan dalam prosedur kerja. Untuk dapat membuktikan proses fotosintesis melepaskan oksigen, dapat dilihat pada tabel berikut:
No
Waktu
Banyak Gelembung
 (di luar ruangan)
1.
2.
3.
4.
0 – 10
1020
20 – 30
30 40
++
++
+++
++

No
Waktu
Banyak Gelembung
 (di dalam ruangan)
1.
2.
0 – 10
1020
+
-

Keterangan:      +          sedikit gelembung
++        banyak gelembung
+++      sangat banyak gelembung

b.Percobaan Sachs
DSC_0001699.jpg                     DSC_0001695-1.jpg

DSC_0001704-1.jpg                     DSC_0001706.jpg


 


DSC_0001709.jpg                           DSC_0001702.jpg

20131001_132542.jpg                               DSC_0001700.jpg


1.      Daun mangga yang telah dibungkus aluminium foil.
2.      Air yang sedang dipanaskan hingga mendidih.
3.      Daun mangga dimasukkan kedalam air mendidih berfungsi untuk mematikan sel.
4.      Alkohol yang sedang dipanaskan hingga mendidih.
5.      Daun mangga dimasukkan kedalam alkohol mendidih berfungsi melarutkan klorofil pada daun.
6.      Lalu dicelupkan  kedalam larutan JKJ.
7.      Kemudian dibilas dengan air biasa untuk menghilangkan sisi larutan JKJ.
8.      Hasil akhir dari daun mangga, warna pucat pada tengah daun adalah bagian yang ditutupi aluminium foil, sedangkan daun  yang bagian atas dan bawah berwarna biru kehitam-hitaman menandakan adanya amilum sebagai hasil proses fotosintesis.
Pada percobaan ini hasilnya gagal karena daun mangga yang kami bungkus sudah tua dan saat pembungkusan tidak rapat sehingga warna dari keseluruhan daun hampir sama.







IV.2.    Pembahasan
Dari dua percobaan di atas yang bertujuan untuk membuktikan proses fotosintesis akan menghasilkan glukosa dan proses fotosintesis melepaskan O2 atau oksigen akan kami bahas sebagai berikut.
A.    Percobaan Ingenhousz
Gelas piala yang berisi air di masukkan hydrilla ke dalamnya kemudian masukkan corong secara terbalik sehingga semua Hydrilla verticillata tepat berada di bawah corong. Lalu corong tersebut di tutup pangkalnya dengan tabung reaksi yang berisi air. Kemudian percobaan ini di tempatkan di bawah matahari. Setelah itu kami mengamati apakah terdapat gelembung-gelembung pada tabung reaksi.
Pada percobaan yang telah kami lakukan, dapat di lihat bahwa pada menit 0-10 terdapat sedikit gelembung, pada menit 10-20 terdapat banyak gelembung, pada menit 20-30 terdapat sangat banyak gelembung begitupun pada menit 30-40 terdapat sangat banyak gelembung.
Proses fotosintesis hanya dapat berlangsung pada tumbuhan yang mengandung klorofil contohnya pada percobaan ini yaitu tanaman Hydrilla verticillata. 
B.     Percobaan Sachs
Pada percobaan ini bahan yang di gunakan adalah daun mangga Mangifera indica. Sebelum percobaan ini di lakukan, kira-kira satu minggu sebelumnya daun mangga Mangifera indica di tutup bagian tengahnya dengan kertas timah lalu di jepit dengan jepitan kertas agar bagian tersebut tidak terkena sinar matahari sehingga pada bagian daun mangga tersebut tidak akan berlangsung proses fotosintesis.
Pada saat percobaan sachs, daun mangga tersebut di petik kemudian kertas timahnya di buka. Langkah pertama yang dilakukan yaitu daun mangga di masukkan ke dalam air mendidih agar sel-selnya mati. Kemudian setelah itu daun tersebut di masukkan dalam alkohol mendidih agar klorofil yang dikandung daun tersebut meluruh. Setelah di masukkan dalam alkohol daun tersebut akan terlihat pucat karena klorofilnya telah larut. Kemudian daun tersebut di masukkan dalam larutan JKJ lalu di bilas dengan air . Perendaman pada larutan JKJ di maksudkan untuk menguji adanya amilum pada daun. Apabila setelah di masukkan dalam JKJ bagian daun tersebut berwarna hijau berbintik hitam maka pada daun tersebut terdapat amilum.
Dari hasil percobaan kami daun tersebut pada semua bagiannya berwarna hijau berbintik hitam karena masih terdapat amilum. Percobaan kami ini gagal di karenakan daun mangga yang kami tutupi kertas timah tidak rapat dan daunnya sudah tua sehingga proses fotosintesis masih berlangsung.








BAB V
PENUTUP
V.1. Kesimpulan
Berdasarkan dua percobaan di atas dapat kita simpulkan bahwa fotosintesis adalah suatu proses pembentukan bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan cahaya dan zat hijau daun (klorofil).
Pada proses fotosintesis intensitas cahaya dan konsentrasi CO2  akan sangat berpengaruh. Hasil dari fotosintesis adalah glukosa dan oksigen.
V. 2. Saran
Percobaan ini memerlukan pengamatan yang teliti, seperti saat memperhatikan gelembung udara yang di hasilkan pada proses fotosintesis. Sebelum melakukan percobaan sachs sebaiknya daun mangga yang di gunakan sebagai bahan praktikum harus benar-benar di bungkus kertas timah dengan baik dan rapat agar percobaan tersebut memberikan hasil yang sesuai.








DAFTAR PUSTAKA
Afni. 2011.  Fotosintesis. Afni22.blogspot.com. Diakses pada tanggal 4 Oktober; pukul 19.23 WITA

Dwidjoseputro. 1996. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.

Kimball, John. 2002. Biologi Jilid 1 Edisi Kelima. Erlangga. Jakarta.

Lakitan, B. 1996. Fisiologi Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman. PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Malcome, 1990. Ringkasan Biologi. Ganeca Exact. Bandung.

Mardawati. 2013. Proses Fotosintesis pada Tumbuhan Hijau. veraniarimardawati.wordpress.com. Diakses pada tanggal 5 Oktober; pukul 21.36 WITA

Mustahib. 2010. Fotosintesis. Biologi.blogsome.com. Diakses pada tanggal 4 Oktober; pukul 19.40 WITA

Rani. 2013. Fotosintesis Tumbuhan. Rani.blogspot.com. Diakses pada tanggal 5 Oktober; pukul 21.31 WITA

Salisbury, F. B dan Ross, C. W. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid I. ITB, Bandung.

Slriadi. 2013. Fotosintesis. Slriadi.blogspot.com. Diakses pada tanggal 5 Oktober; pukul 20.51 WITA

Wawang. 2013. Pengertian Fotosintesis.  Biologisel.com. Diakses pada tanggal 4 Oktober; pukul 19.06 WITA

Wikipedia. 2013. Fotosintesis. id.wikipedia.org. Diakses pada tanggal 4 Oktober 19.00 WITA