LAPORAN
PRAKTIKUM
LABORATORIUM BIOLOGI
DASAR
PERCOBAAN II
FOTOSINTESIS
BAB
I
PENDAHULUAN
I.1.Latar
belakang
Fotosintesis berasal dari
kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang berarti penyusunan. Jadi
fotosintesis adalah proses penyusunan dari zat organik H2O dan CO2
menjadi senyawa organik yang kompleks yang memerlukan cahaya. Fotosintesis
hanya dapat terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil, yaitu pigmen yang
berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari (Kimball, 2002).
REAKSI FOTOSINTESIS
6H2O + 6O2 C6H12O6 + 6CO2
Fungsi suatu sel hidup
bergantung pada persediaan energi yang tidak henti-hentinya, sumber energi ini
tersimpan dalam molekul-molekul organik seperti karbohidrat. Organisme
heterotrofik hidup dan tumbuh dengan memasukkan molekul-molekul organik ke
dalam sel-selnya. Satu-satunya sumber molekul bahan bakar yang menjadi tempat
bergantung seluruh kehidupan ialah fotosintesis. Proses ini berlangsung di
dalam jasad berfotosintesis, termasuk jasad tumbuhan tinggi, tumbuhan pakis,
lumut, ganggang (ganggang hijau, biru, merah, dan coklat), berbagai jasad renik
dll (Malcome,1990).
Pada percobaan ini terdapat dua kegiatan yaitu uji sachs untuk mengetahui apakah tanpa cahaya
daun tidak berfotosintesis, dan ingenhousz untuk mengetahui hubungan intensitas
cahaya dengan laju fotosintesis.
I.2. Tujuan percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk membuktikan proses
fotosintesis akan menghasilkan glukosa
dan proses
fotosintesis melepaskan O2 atau oksigen.
I.3. Waktu dan tempat percobaan
Percobaan fotosintesis dilaksanakan pada
hari senin, tanggal 01 oktober 2013,
pada pukul 11.00-14.00
WITA. Bertempat di Laboratorium Biologi Dasar, Jurusan Biologi, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Hasanuddin, Makassar.
Percobaan ingenhousz di lakukan di depan Laboratorium Biologi Dasar Fakultas
MIPA, Universitas Hasanuddin, Makassar.
BAB
II
TINJAUAN PUSTAKA
Suatu sifat fisiologi
yang hanya dimiliki khusus oleh tumbuhan ialah kemampuannya untuk menggunakan
zat-karbon dari udara untuk diubah menjadi bahan organik serta diasimilasikan
di dalam tubuh tanaman. Peristiwa ini hanya berlangsung cukup cahaya dan oleh
karena itu maka asimilasi zat-karbon disebut juga fotosintesis. Lengkapnya
adalah bahwa fotosintesis atau asimilasi zat-karbon itu suatu proses di mana
zat-zat anorganik H2O dan CO2 oleh klorofil diubah menjadi zat
organik karbohidrat dengan pertolongan cahaya matahari. Pengubahan energi sinar
menjadi energy kimia (karbohidrat) dan kemudian pengubahan energi kimia menjadi
energi kerja pada peristiwa pernefasan dalam tubuh tumbuhan merupakan rangkaian
proses kehidupan di dunia ini (Dwidjoseputro,1996).
Tumbuhan terutama
tumbuhan tingkat tinggi, untuk memperoleh makanan sebagai kebutuhan pokoknya
agar tetap bertahan hidup, tumbuhan tersebut harus melakukan suatu proses yang
dinamakan proses sintesis karbohidrat yang terjadi dibagian daun satu tumbuhan
yang memiliki kloropil, dengan menggunakan cahaya matahari. Cahaya matahari
merupakan sumber energi (Salisbury dan Ross,1995).
Fotosintesis merupakan
suatu proses biologi yang kompleks, proses ini menggunakan energi dan cahaya
matahari yang dapat dimanfaatkan oleh klorofil yang terdapat dalam kloroplas.
Seperti halnya mitokondria, kloroplas mempunyai membran luar dan membran dalam.
Membran dalam mengelilingi suatu stroma yang mengandung enzim-enzim tang larut
dalam struktur membran yang disebut tilakoid. Proses fotosintesis dipengaruhi
oleh beberapa faktor antara lain air (H2O), konsentrasi CO2, suhu, umur daun,
translokasi karbohidrat dan cahaya yang diperlukan tumbuhan untuk
proses tersebut. Tanpa adanya cahaya matahari tumbuhan tidak akan mampu
melakukan proses fotosintesis, hal ini disebabkan klorofil yang berada didalam
daun tidak dapat menggunakan cahaya matahari karena klorofil hanya akan
berfungsi bila ada cahaya matahari (Dwidjoseputro, 1996).
Fotosintesis
merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon
bebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul penyimpan
energi. Cara lain yang ditempuh organisme untuk mengasimilasi karbon adalah
melalui kemosintesis, yang dilakukan oleh sejumlah bakteri belerang (biologi.blogsome.com,
2013).
Pada
tahun 1860, Sach membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum. Dalam
percobaannya tersebut ia mengguanakan daun segar yang sebagian dibungkus dengan
kertas timah kemudian daun tersebut direbus, dimasukkan kedalam alkoholdan
ditetesi dengan iodium. Ia menyimpulkan bahwa warna biru kehitaman pada daun
yang tidak ditutupi kertas timah menandakan adanya amilum (Malcome, 1990).
Karbohidrat
merupakan senyawa karbon yang terdapat di alam sebagai molekul yang kompleks
dan besar. Karbohidrat sangat beraneka ragam contohnya seperti sukrosa,
monosakarida, dan polisakarida. Monosakarida adalah karbohidrat yang paling
sederhana. Monosakarida dapat diikat secara bersama-sama untuk membentuk dimer,
trimer dan lain-lain. Dimer merupakan gabungan antara dua monosakarida dan
trimer terdiri dari tiga monosakarida (Kimball, 2002).
Orang yang pertama kali
menemukan fotosintesis adalah Jan Ingenhousz. Fotosintesis merupakan suatu
proses yang penting bagi organisme di bumi, dengan fotosintesis ini tumbuhan
menyediakan bagi organisme lain baik secara langsung maupun tidak langsung. Jan
Ingenhosz melakukan percobaan dengan memasukkan tumbuhan Hydrilla verticillata ke dalam bejana yang berisi air. Bejana gelas
itu ditutup dengan corong terbalik dan diatasnya diberi tabung reaksi yang
diisi air hingga penuh, kemudian bejana itu diletakkan di terik matahari. Tak
lama kemudian muncul gelembung udara dari tumbuhan air itu yang menandakan
adanya oksigen (Kimball, 2002).
Fotosintesis (dari bahasa Yunani φώτο-
[fó̱to-], "cahaya," dan σύνθεσις
[sýnthesis], "menggabungkan", "penggabungan") adalah
suatu proses biokimia pembentukan zat makanan karbohidrat yang dilakukan oleh tumbuhan, terutama tumbuhan yang mengandung
zat hijau daun atau klorofil. Selain tumbuhan berklorofil, makhluk
hidup non-klorofil lain yang berfotosintesis adalah alga dan beberapa jenis bakteri. Organisme ini berfotosintesis dengan
menggunakan zat hara, karbon dioksida, dan air serta bantuan energi cahaya matahari (wikipedia,
2013).
Untuk mengetahui bagaimana cahaya menyebabkan terjadinya
fotosintesis, perlu diketahui terlebih dahulu sifat-sifat cahaya. Cahaya
memiliki sifat gelombang (wave nature) dan sifat partikel (particle nature).
Cahaya mencakup bagian dari energi matahari dengan panjang gelombang antara 390
nm sampai 760 nm, dan tergolong cahaya tampak. Kisaran ini merupakan porsi
kecil dari kisaran spektrum elektromagnetik (Lakitan, 1996).
Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Fotosintesis
Fotosintesis
dipengaruhi oleh faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor-faktor yang
mempengaruhi fotosintesis adalah sebagai berikut (Wawang, 2013).
·
Konsentrasi karbon dioksida (CO2) di
udara. Semakin tinggi konsentrasi CO2 di udara,
maka laju fotosintesis semakin meningkat.
·
Klorofil, semakin banyak jumlah
klorofil dalam daun maka proses fotosintesis berlangsung semakin cepat.
Pembentukan klorofil memerlukan cahaya matahari. Kecambah yang ditumbuhkan di
tempat gelap tidak dapat membuat klorofil dengan sempurna. Kecambah ini
dikatakan mengalami etiolasi, yaitu tumbuh sangat cepat (lebih tinggi/panjang
dari seharusnya) dan batang dan daunnya tampak bewarna pucat karena tidak
mengandung klorofil. Umur daun juga mempengaruhi laju fotosintesis. Semakin tua
daun, kemampuan berfotosintesis semakin berkurang karena adanya perombakan
klorofil dan berkurangnya fungsi kloroplas.
·
Cahaya, intensitas cahaya yang cukup
diperlukan agar fotosintesis berlangsung dengan efisien.
·
Air, ketersediaan air mempengaruhi laju
fotosintesis karena air merupakan bahan baku dalam proses ini.
- Suhu, umumnya semakin tinggi suhunya, laju fotosintesis akan meningkat, demikian juga sebaliknya. Namun bila suhu terlalu tinggi, fotosintesis akan berhenti karena enzimenzim yang berperan dalam fotosintesis rusak. Oleh karena itu tumbuhan menghendaki suhu optimum (tidak terlalu rendah atau terlalu tinggi) agar fotosintesis berjalan secara efisien.
Dua
Proses Fotosintesis
Proses
fotosintesis terdiri dari reaksi terang dan reaksi gelap, untuk pembahasan
leibh lanjut dapat dilihat pada paragraph dibawah ini (Wawang,
2013).
Reaksi
Terang
Reaksi terang
terjadi dalam membran tilakoid dan mengubah energi cahaya menjadi energi kimia.
Ini reaksi kimia harus terjadi karena itu berlangsung di siang hari. Klorofil
dan pigmen lainnya antara lain beta-karoten yang diselenggarakan dalam kelompok
dalam membran tilakoid dan terlibat dalam reaksi terang. Masing-masing pigmen
yang berbeda berwarna dapat menyerap warna yang sedikit berbeda dari cahaya dan
lulus energi ke molekul krofil pusat untuk melakukan fotosintesis. Bagian
tengah dari struktur kimia dari molekul klorofil adalah cincin porfirin, yang
terdiri dari cincin menyatu beberapa karbon dan nitrogen dengan ion magnesium
di tengah.
Energi
yang dihasilkan melalui reaksi terang disimpan dengan membentuk zat kimia yang
disebut ATP (adenosin trifosfat) yaitu
suatu senyawa yang digunakan oleh sel untuk penyimpanan energi. Senyawa kimia
ini terbuat dari adenin nukleotida yang terikat pada gula ribosa dan yang
terikat dengan tiga gugus fosfat. Molekul ini sangat mirip dengan blok bangunan
untuk DNA kita.
Reaksi gelap
Reaksi gelap
terjadi di stroma dalam kloroplas, dan mengubah CO2 menjadi gula. Reaksi
ini tidak secara langsung perlu cahaya untuk terjadi, tapi itu tidak
membutuhkan produk dari reaksi terang (ATP dan lain kimia yang disebut NADPH). Reaksi gelap melibatkan siklus yang
disebut siklus Calvin dimana CO2 dan energi dari ATP digunakan untuk
membentuk gula. Perhatikan baik-baik bahwa produk pertama fotosintesis adalah
senyawa tiga karbon yang disebut gliseraldehida 3-fosfat. Dua di antaranya bergabung
untuk membentuk molekul glukosa.
Kebanyakan
tanaman memasukkan CO2 langsung ke siklus Calvin. Dengan demikian senyawa
organik pertama yang stabil yang terbentuk adalah gliseraldehida 3-fosfat.
Karena molekul yang mengandung tiga atom karbon, tanaman ini disebut tanaman
C3. Untuk semua tanaman, cuaca musim panas meningkatkan jumlah air yang menguap
dari pabrik. Tanaman mengurangi jumlah air yang menguap dengan menjaga
stomata-stomata tetap tertutup selama cuaca kering dan panas. Sayangnya, ini
berarti bahwa setelah CO2 dalam daun mereka mencapai tingkat yang rendah,
mereka harus berhenti melakukan fotosintesis. Bahkan jika ada sedikit kiri CO2,
enzim yang digunakan untuk meraih dan memasukkannya ke dalam siklus Calvin
hanya tidak memiliki cukup CO2 untuk digunakan. Biasanya rumput di
pekarangan kami hanya berubah warna menjadi coklat dan pergi aktif.
Beberapa
tanaman seperti crabgrass, jagung, dan tebu memiliki modifikasi khusus
untuk menghemat air. Tanaman ini menangkap CO2 dengan cara yang berbeda:
mereka melakukan langkah tambahan pertama, sebelum melakukan siklus Calvin.
Tanaman ini memiliki enzim khusus yang dapat bekerja lebih baik, bahkan pada
tingkat CO2 yang sangat rendah, untuk mengambil CO2 dan mengubahnya
pertama ke oksaloasetat, yang berisi empat karbon. Dengan demikian, tanaman ini
disebut tanaman C4. CO2 ini kemudian dilepaskan dari oksaloasetat dan
dimasukkan ke dalam siklus Calvin. Inilah sebabnya mengapa crabgrass dapat
tetap hijau dan terus tumbuh ketika semua sisa rumput Anda kering dan coklat.
Pigmen Fotosintesis
Proses fotosintesis tidak dapat berlangsung pada setiap sel, tetapi hanya pada sel yang mengandung pigmen fotosintetik. Sel yang tidak mempunyai pigmen fotosintetik tidak mampu melakukan proses fotosintesis. Pada percobaan Jan Ingenhousz dapat diketahui bahwa intensitas cahaya memengaruhi laju fotosintesis pada tumbuhan. Hal ini dapat terjadi karena perbedaan energi yang dihasilkan oleh setiap spektrum cahaya. Di samping adanya perbedaan energi tersebut, faktor lain yang menjadi pembeda adalah kemampuan daun dalam menyerap berbagai spektrum cahaya yang berbeda tersebut. Perbedaan kemampuan daun dalam menyerap berbagai spektrum cahaya tersebut disebabkan adanya perbedaan jenis pigmen yang terkandung pada jaringan daun. Di dalam daun terdapat mesofil yang terdiri atas jaringan bunga karang dan jaringan pagar. Pada kedua jaringan ini, terdapat kloroplas yang mengandung pigmen hijau klorofil. Pigmen berwarna hijau ini merupakan salah satu dari pigmen fotosintesis yang berperan penting dalam menyerap energi matahari (Afni, 2013).
Meskipun fotosintesis dapat berlangsung dalam berbagai cara pada berbagai spesies, beberapa cirinya selalu sama. Misalnya, prosesnya selalu dimulai dengan energi cahaya diserap oleh protein berklorofil yang disebut pusat reaksi fotosintesis. Pada tumbuhan, protein ini tersimpan di dalam organel yang disebut kloroplas, sedangkan pada bakteri, protein ini tersimpan pada membran plasma. Sebagian dari energi cahaya yang dikumpulkan oleh klorofil disimpan dalam bentuk adenosin trifosfat (ATP). Sisa energinya digunakan untuk memisahkan elektron dari zat seperti air. Elektron ini digunakan dalam reaksi yang mengubah karbondioksia menjadi senyawa organik. Pada tumbuhan, alga, dan cyanobacteria, ini dilakukan dalam suatu rangkaian reaksi yang disebut siklus Calvin, namun rangkaian reaksi yang berbeda ditemukan pada beberapa bakteri, misalnya siklus Krebs terbalik pada Chlorobium. Banyak organisme fotosintesis memiliki adaptasi yang mengonsentrasikan atau menyimpan karbondioksida. Ini membantu mengurangi proses boros yang disebut fotorespirasi yang dapat menghabiskan sebagian dari gula yang dihasilkan selama fotosintesis (Slriadi, 2013).
Proses fotosintesis tidak dapat berlangsung pada setiap sel, tetapi hanya pada sel yang mengandung pigmen fotosintetik. Sel yang tidak mempunyai pigmen fotosintetik tidak mampu melakukan proses fotosintesis. Pada percobaan Jan Ingenhousz dapat diketahui bahwa intensitas cahaya memengaruhi laju fotosintesis pada tumbuhan. Hal ini dapat terjadi karena perbedaan energi yang dihasilkan oleh setiap spektrum cahaya. Di samping adanya perbedaan energi tersebut, faktor lain yang menjadi pembeda adalah kemampuan daun dalam menyerap berbagai spektrum cahaya yang berbeda tersebut. Perbedaan kemampuan daun dalam menyerap berbagai spektrum cahaya tersebut disebabkan adanya perbedaan jenis pigmen yang terkandung pada jaringan daun. Di dalam daun terdapat mesofil yang terdiri atas jaringan bunga karang dan jaringan pagar. Pada kedua jaringan ini, terdapat kloroplas yang mengandung pigmen hijau klorofil. Pigmen berwarna hijau ini merupakan salah satu dari pigmen fotosintesis yang berperan penting dalam menyerap energi matahari (Afni, 2013).
Meskipun fotosintesis dapat berlangsung dalam berbagai cara pada berbagai spesies, beberapa cirinya selalu sama. Misalnya, prosesnya selalu dimulai dengan energi cahaya diserap oleh protein berklorofil yang disebut pusat reaksi fotosintesis. Pada tumbuhan, protein ini tersimpan di dalam organel yang disebut kloroplas, sedangkan pada bakteri, protein ini tersimpan pada membran plasma. Sebagian dari energi cahaya yang dikumpulkan oleh klorofil disimpan dalam bentuk adenosin trifosfat (ATP). Sisa energinya digunakan untuk memisahkan elektron dari zat seperti air. Elektron ini digunakan dalam reaksi yang mengubah karbondioksia menjadi senyawa organik. Pada tumbuhan, alga, dan cyanobacteria, ini dilakukan dalam suatu rangkaian reaksi yang disebut siklus Calvin, namun rangkaian reaksi yang berbeda ditemukan pada beberapa bakteri, misalnya siklus Krebs terbalik pada Chlorobium. Banyak organisme fotosintesis memiliki adaptasi yang mengonsentrasikan atau menyimpan karbondioksida. Ini membantu mengurangi proses boros yang disebut fotorespirasi yang dapat menghabiskan sebagian dari gula yang dihasilkan selama fotosintesis (Slriadi, 2013).
Proses fotosintesis terjadi di daun yang
berwarna hijau
karena mengandung
klorofil yang dapat menyerap sinar matahari. Daun memiliki permukaan atas dan bawah
yang dilindungi lapisan
epidermis yang mempunyai lapisan lilin. Fungsi lapisan lilin mencegah penguapan air
(transpirasi) yang berlebihan. Lapisan epidermis tersusun atas sel-sel
epidermis, di antara sel-selnya terdapat stomata. Di antara epidermis bawah dan
atas terdapat jaringan palisade. Sel-selnya mengandung kloroplas. Di dalam
kloroplas inilah proses fotosintesis terjadi. Dalam kloroplas terdapat pigmen
warna hijau, yaitu klorofil (Rani, 2013).
Tumbuhan menyerap cahaya karena mempunyai
pigmen yang disebut klorofil. Pigmen inilah yang memberi warna hijau pada
tumbuhan. Klorofil terdapat dalam organel yang disebut kloroplast. klorofil
menyerap cahaya yang akan digunakan dalam fotosintesis. Sebagian besar energi
fotosintesis dihasilkan di daun tetapi juga dapat terjadi pada organ
tumbuhan yang berwarna hijau. Di dalam daun
terdapat lapisan sel yang disebut mesofil yang mengandung setengah juta
kloroplas setiap milimeter perseginya. Cahaya akan melewati lapisan epidermis
tanpa warna dan yang transparan, menuju mesofil, tempat terjadinya sebagian
besar proses fotosintesis. Permukaan daun
biasanya dilapisi oleh kutikula dari lilin yang bersifat anti air untuk
mencegah terjadinya penyerapan sinar matahari ataupun penguapan air yang
berlebihan (Mardawati, 2013).
BAB
III
METODE PERCOBAAN
III.1. Alat
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan
ini adalah kertas
timah, penjepit,
gelas piala, tabung reaksi, corong, jam,
kaki tiga dan spritus.
III.2. Bahan
Bahan-bahan
yang digunakan pada percobaan ini adalah tanaman
daun mangga Mangifera indica, Tanaman Hydrilla
verticilla, air panas,
air biasa, JKJ (Iodium Kalium Iodida) dan alkohol 95%.
III.3. Prosedur Kerja
a. Percobaan
Ingenhouz
1. Menutup sebagian dari permukaan daun yang akan diperiksa
yang belum terkena sinar matahari dengan timah dan jepit rapat, biarkan selama
kurang lebih seminggu
2. Memetik daun percobaan tadi dan mencelupkan dalam air
mendidih sehingga daun tersebut layu
3. Mencelupkan kedalam alkohol mendidih beberapa saat
4. Mencelupkan lagi ke dalam larutan JKJ beberapa saat, selanjutnya
bilas dengan air mengalir agar sisa larutan JKJ hilang
5.
Mengamati
apa yang terjadi terhadap daun percobaan tadi.
b. Percobaan Sachs
1.
Mengisi
gelas piala dengan air kemudian memasukkan Hydrilla
verticillata kedalamnya
2.
Memasukkan
corong terbalik kedalam gelas piala sedemikian rupa sehingga Hydrilla verticillata semuanya berada
dibawah corong
3.
Menutup
pangkal corong tersebut dengan tabung reaksi terbalik yang berisi sejumlah air
4.
Menempatkan
percobaan ini dibawah cahaya matahari yang berintensitas tinggi
5.
Mengamati
apakah terdapat gelembung-gelembung udara yang terkumpul di dasar tabung reaksi.
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
IV.1. Hasil
Hasil
dari percobaan ini adalah:
a.Percobaan
Ingenhouz
Keterangan:
1.
Daun
Hydrilla verticillata
2.
Corong
3.
Gelas
piala
4.
Tabung
reaksi
5.
Gelembung
udara
6.
Sinar
matahari
Dalam
melakukan percobaan ini, kita mengikuti beberapa tahap seperti yang telah
dijelaskan dalam prosedur
kerja. Untuk dapat membuktikan proses fotosintesis melepaskan oksigen, dapat
dilihat pada
tabel berikut:
No
|
Waktu
|
Banyak Gelembung
(di luar ruangan)
|
1.
2.
3.
4.
|
0 – 10
10
– 20
20
– 30
30 – 40
|
++
++
+++
++
|
No
|
Waktu
|
Banyak
Gelembung
(di dalam ruangan)
|
1.
2.
|
0 – 10
10
– 20
|
+
-
|
Keterangan: + sedikit gelembung
++ banyak gelembung
+++ sangat banyak gelembung
b.Percobaan Sachs
1. Daun mangga yang telah dibungkus aluminium foil.
2.
Air
yang sedang dipanaskan hingga mendidih.
3.
Daun
mangga dimasukkan kedalam air mendidih berfungsi untuk mematikan sel.
4.
Alkohol
yang sedang dipanaskan hingga mendidih.
5.
Daun
mangga dimasukkan kedalam alkohol mendidih berfungsi melarutkan klorofil pada
daun.
6.
Lalu
dicelupkan kedalam larutan JKJ.
7.
Kemudian
dibilas dengan air biasa untuk menghilangkan sisi larutan JKJ.
8. Hasil akhir dari daun mangga, warna pucat pada tengah
daun adalah bagian yang ditutupi aluminium foil, sedangkan daun yang bagian atas dan bawah berwarna biru
kehitam-hitaman menandakan adanya amilum sebagai hasil proses fotosintesis.
Pada
percobaan ini hasilnya gagal karena daun mangga yang kami bungkus sudah tua dan
saat pembungkusan tidak rapat sehingga warna dari keseluruhan daun hampir sama.
IV.2. Pembahasan
Dari dua percobaan
di atas yang bertujuan untuk membuktikan proses fotosintesis akan
menghasilkan glukosa dan proses
fotosintesis melepaskan O2 atau oksigen akan kami bahas sebagai berikut.
A.
Percobaan Ingenhousz
Gelas piala yang
berisi air di masukkan hydrilla ke dalamnya kemudian masukkan corong secara terbalik
sehingga semua Hydrilla verticillata
tepat berada di bawah corong. Lalu corong tersebut di tutup pangkalnya dengan
tabung reaksi yang berisi air. Kemudian percobaan ini di tempatkan di bawah
matahari. Setelah itu kami mengamati apakah terdapat gelembung-gelembung pada
tabung reaksi.
Pada percobaan yang
telah kami lakukan, dapat di lihat bahwa pada menit 0-10 terdapat sedikit
gelembung, pada menit 10-20 terdapat banyak gelembung, pada menit 20-30
terdapat sangat banyak gelembung begitupun pada menit 30-40 terdapat sangat
banyak gelembung.
Proses fotosintesis
hanya dapat berlangsung pada tumbuhan yang mengandung klorofil contohnya pada percobaan ini yaitu tanaman Hydrilla
verticillata.
B. Percobaan
Sachs
Pada percobaan ini
bahan yang di gunakan adalah daun mangga Mangifera indica. Sebelum percobaan ini di lakukan, kira-kira satu
minggu sebelumnya daun mangga Mangifera
indica di
tutup bagian tengahnya dengan kertas timah lalu di jepit dengan jepitan kertas
agar bagian tersebut tidak terkena sinar matahari sehingga pada bagian daun
mangga tersebut tidak akan berlangsung proses fotosintesis.
Pada saat percobaan
sachs, daun mangga tersebut di petik kemudian kertas timahnya di buka. Langkah
pertama yang dilakukan yaitu daun mangga di masukkan ke dalam air mendidih agar
sel-selnya mati. Kemudian setelah itu daun tersebut di masukkan dalam alkohol
mendidih agar klorofil yang dikandung daun tersebut meluruh. Setelah di masukkan dalam alkohol daun tersebut akan
terlihat pucat karena klorofilnya telah larut. Kemudian daun tersebut di
masukkan dalam larutan JKJ lalu di bilas dengan air . Perendaman pada larutan
JKJ di maksudkan untuk menguji adanya amilum pada daun. Apabila setelah di
masukkan dalam JKJ bagian daun tersebut berwarna hijau berbintik hitam maka pada
daun tersebut terdapat amilum.
Dari hasil
percobaan kami daun tersebut pada semua bagiannya berwarna hijau berbintik
hitam karena masih terdapat amilum. Percobaan kami ini gagal di karenakan daun
mangga yang kami tutupi kertas timah tidak rapat dan daunnya sudah tua sehingga
proses fotosintesis masih berlangsung.
BAB
V
PENUTUP
V.1. Kesimpulan
Berdasarkan
dua percobaan di atas dapat kita simpulkan bahwa fotosintesis adalah suatu
proses pembentukan bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan cahaya dan
zat hijau daun (klorofil).
Pada
proses fotosintesis intensitas cahaya dan konsentrasi CO2 akan sangat berpengaruh. Hasil
dari fotosintesis adalah glukosa dan oksigen.
V. 2. Saran
Percobaan
ini memerlukan pengamatan yang
teliti, seperti saat memperhatikan gelembung udara yang di hasilkan pada proses
fotosintesis. Sebelum melakukan percobaan sachs sebaiknya daun mangga yang di
gunakan sebagai bahan praktikum harus benar-benar di bungkus kertas timah
dengan baik dan rapat agar percobaan tersebut memberikan hasil yang sesuai.
DAFTAR PUSTAKA
Afni.
2011. Fotosintesis. Afni22.blogspot.com. Diakses pada tanggal 4
Oktober; pukul 19.23 WITA
Dwidjoseputro. 1996. Pengantar Fisiologi
Tumbuhan. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.
Kimball, John. 2002. Biologi
Jilid 1 Edisi Kelima. Erlangga. Jakarta.
Lakitan, B. 1996. Fisiologi Pertumbuhan dan Perkembangan
Tanaman. PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Malcome, 1990. Ringkasan Biologi. Ganeca
Exact. Bandung.
Mardawati.
2013. Proses Fotosintesis pada Tumbuhan
Hijau. veraniarimardawati.wordpress.com. Diakses pada tanggal 5
Oktober; pukul 21.36 WITA
Mustahib. 2010. Fotosintesis.
Biologi.blogsome.com.
Diakses pada tanggal 4 Oktober; pukul 19.40 WITA
Rani.
2013. Fotosintesis Tumbuhan. Rani.blogspot.com. Diakses pada tanggal 5 Oktober;
pukul 21.31 WITA
Salisbury, F. B dan Ross, C. W. 1995. Fisiologi
Tumbuhan Jilid I. ITB, Bandung.
Slriadi.
2013. Fotosintesis. Slriadi.blogspot.com. Diakses pada tanggal 5
Oktober; pukul 20.51 WITA
Wawang. 2013. Pengertian Fotosintesis. Biologisel.com. Diakses pada tanggal 4 Oktober;
pukul 19.06 WITA
Wikipedia.
2013. Fotosintesis. id.wikipedia.org. Diakses pada tanggal 4 Oktober 19.00 WITA
Sangat membantu teman saya bukannya saya
BalasHapusSaya sangat berterima kasih😸
BalasHapus