PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Berbagai kebutuhan hidup yang tidak terbatas dan kemampuan yang terbataslah
yang mendorong manusia untuk berhubungan dengan manusia lainnya.Hal ini
diperkuat dengan pendapat, bahwa manusia merupakan mahluk social.Sejalan dengan
tingkat kematangan (keinginan dan kemampuannya), hubungan tersebut terus
bergerak dinamis dimuali dari tingkat yang sederhana, hingga tingkat hubungan
yang modern.Sebuah koordinasi yang terjalin dalam kehidupan adalah pola
hubungan banyak yang saling terjalin secara simultan yang menjadi jalan
bagi orang, dengan pengarahan dari manajer, untuk mencapai sasaran
bersama.
Pengokoordinasian adalah merupakan fungsi kedua dalam Manajemen baik di
perusahaan maupun di lembga Organisasi yang identik dengan sekelompok Individu yang
terstruktur dan sistematis yang berada dalam sebuah sistem. Pengkoordinasian merupakan fungsi manajemen yang juga mempunyai
peranan penting seperti halnya fungsi perecanaan., seluruh sumber daya yang di
miliki oleh manusia akan diatur
penggunanya secara efektif dan efesien untuk mencapai tujuan dapat di lakukan dengan koordinasi.
B. Rumusan masalah
1.
Apa definisi
koordinasi ?
2.
Apa saja
jenis-jenis koordinasi ?
3.
Apa
saja variasi kebutuhan koordinasi dalam manajemen?
4.
Apa
saja masalah dalam melaksanakan koordinasi.?
5.
Apa
saja cara untuk mendapatkan koordinasi.?
6.
Apa
saja masalah yang timbul dalam pencapaian yang efektif dalam koordinasi.?
7.
Bagaimana
teknik - teknik koordinasi..?
8.
Apa
saja metode yang dilakukan untuk pengurangan akan koordinasi
9.
Apa
saja manfaat koordinasi dalam kehidupan.?
C. Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah
diatas dapat di ambil tujuan yaitu, untuk mengetahui bagian-bagian dalam koordinasi
atau sub-sub bab dalam koordinasi (definisi,
jenis-jenis koordinasi, variasi kebutuhan koordinasi,
masalah melaksanakan koordinasi, cara mendapatkan koordinasi, masalah dalam
pencapaian yang efektif dalam koordinasi, teknik koordinasi, metode pengurangan
akan koordinasi, dan manfaat koordinasi) yang sangat berpengaruh dalam kahidupan
bermanajemen.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Organisasi
dan Pengorganisasian
1. Pengertian organisasi
Definisi dan Pengertian pengorganisasian menurut para
ahli sebagai berikut :
a. Organisasi Menurut Stoner; Organisasi adalah suatu
pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan
manajer mengejar tujuan bersama.
b. Organisasi Menurut James D.Mooney; Organisasi adalah
bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
c. Organisasi Menurut Chester I.Bernard; Organisasi
merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau
lebih.
Secara umum, organisasi dapat diartikan sekelompok
orang yang bekerja sama dalam struktur dan koordinasi tertentu dalam mencapai
serangkaian tujuan tertentu.
2. Pengertian
pengorganisasian
Dalam pengorganisasian ada dua batasan, yaitu “organization” sebagai kata benda, “organizing”sebagai kata kerja yang menunjuk pada serangkaian kegiatan yang dilakukan secara sistematis.
Dalam pengorganisasian ada dua batasan, yaitu “organization” sebagai kata benda, “organizing”sebagai kata kerja yang menunjuk pada serangkaian kegiatan yang dilakukan secara sistematis.
a.
Hicks & Gullett
Pengorganisasian adalah
kegiatan membagi-bagi tugas, tanggung jawab dan wewenang diantara sekelompok
orang untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
b.
Gordon, Mondy, Sharpling & Premeaux
Pengorganisasian adalah
proses menetapkan hubungan formal diantara orang-orang dan sumber-sumber ke
arah mencapai tujuan.
c.
Terry
Pengorganisasian
merupakan kegiatan dasar dari manajemen dilaksnakan untuk mengatur seluruh sumber-sumber
yang dibutuhkan termasuk unsur manusia, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan
dengan sukses.
d.
Stoner
Pengorganisasian adalah
suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan
manajer mengejar tujuan bersama.
e.
R.E. Freeman dan Daniel Gilbert, Jr.
Pengorganisasian adalah
dua orang atau lebih yang bekerjasama dalam cara yang terstruktur untuk
mencapai sasaran spesifik atau sejumlah sasaran.
Syarat-syarat tertentu yang harus terpenuhi dalam
sebuah organisasi:
a) Adanya struktur atau jenjang jabatan, kedudukan yang memungkinkan semua individu dalam organisasi memiliki perbedaan posisi yang jelas seperti pimpinan, staf pimpinan dan karyawan.
b) Dalam sebuah organisasi ada pembagian kerja. Artinya setiap individu dalam institusi,baik yang sifatnya komersial maupun social memiliki satu bidang pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.
a) Adanya struktur atau jenjang jabatan, kedudukan yang memungkinkan semua individu dalam organisasi memiliki perbedaan posisi yang jelas seperti pimpinan, staf pimpinan dan karyawan.
b) Dalam sebuah organisasi ada pembagian kerja. Artinya setiap individu dalam institusi,baik yang sifatnya komersial maupun social memiliki satu bidang pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.
B. Bentuk
- bentuk Pengorganisasian
Bentuk - bentuk organisasi dapat
dibedakan atas :
1. Organisasi Garis
Merupakan bentuk organisasi tertua dan paling sederhana, diciptakan oleh Henry Fayol. Ciri-ciri bentuk organisasi ini yaitu organisasinya masih kecil, jumlah karyawan sedikit dan saling mengenal serta spesialisasi kerja belum tinggi.
Kebaikannya :
• Kesatuan komando terjamin sepenuhnya karena pimpinan berada pada satu tangan.
• Garis komando berjalan secara tegas, karena pimpinan berhubungan langsung dengan bawahan.
• Proses pengambilan keputusan cepat.
• Karyawan yang memiliki kecakapan yang tinggi serta yang rendah dapat segera diketahui, juga karyawan yang rajin dan malas.
• Rasa solidaritas tinggi.
Kelemahannya :
• Seluruh organisasi tergantung pada satu orang saja, apabila dia tidak mampu melaksanakan tugas maka seluruh organisasi akan terancam kehancuran.
• Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otokratis.
• Kesempatan karyawan untuk berkembang terbatas.
2. Organisasi Garis dan Staf
Dianut oleh organisasi besar, daerah kerjanya luas dan mempunyai bidang tugas yang beraneka ragam serta rumit dan jumlah karyawannya banyak.Staf yaitu orang yang ahli dalam bidang tertentu tugasnya memberi nasihat dan saran dalam bidang kepada pejabat pimpinan di dalam organisasi.
Kebaikannya :
• Dapat digunakan dalam organisasi yang besar maupun kecil, serta apapun tujuan perusahaan
• Terdapatnya pembagian tugas antara pimpinan dengan pelaksana sebagai akibat adaya staf ahli.
• Bakat yang berbeda yang dimiliki oleh setiap karyawan dapat ditentukan menjadi suatu spesiali-sasi.
• Prinsip penempatan orang yang tepat pada posisi yang tepat pula.
• Pengambilan keputusan dapat cepat walaupun banyak orang yang diajak berkonsultasi, karena pimpinan masih dalam satu tangan.
• Koordinasi lebih baik karena adanya pembagian tugas yang terperinci.
• Semangat kerja bertambah besar karena pekerjaannya disesuaikan dengan bakat dan kemampuan yang dimiliki.
Kelemahannya :
• Rasa solidaritas menjadi berkurang, karena karyawan menjadi tidak saling mengenal.
• Perintah-perintah menjadi kabur dengan nasehat dari staf, karena atasan dengan staf dapat terjadi adanya perintah sendiri-sendiri padahal kewenangannya berbeda.
• Kesatuan komando berkurang.
• Koordinasi kurang baik pada tingkat staf dapat mengakibatkan adanya hambatan pelaksanaan tugas.
3. Organisasi Fungsional
Organisasi yang disusun atas dasar yang harus dilaksanakan.Organisasi ini dipakai pada perusahaan yang pembagian tugasnya dapat dibedakan dengan jelas.
Kebaikkanya :
• Pembidangan tugas lebih jelas.
• Spesialisasi karyawan lebih efektif dan dikembangkan.
• Solidaritas kerja, semangat kerja karyawan tinggi.
• Koordinasi berjalan lancar dan tertib.
Kelemahannya :
• Karyawan terlalu memperhatikan bidang spesialisasi sendiri saja
• Koordinasi menyeluruh sukar dilaksanakan.
• Menimbulkan rasa kelompok yang sangat sempit dari bagian yang sama sehingga sering timbul konflik.
4. Organisasi Panitia
Organisasi dibentuk hanya untuk sementara waktu saja, setelah tugas selesai maka selesailah organisasi tersebut.
Kebaikannya :
• Segala keputusan dipertimbangkan masak-masak dalam pembahasan yang dalam dan terperinci.
• Kemungkinan pimpinan bertindak otoriter sangat kecil.
• Koordinasi kerja telah dibahas oleh suatu team.
Kelemahannya :
• Proses pengambilan keputusan memerlukan diskusi yang berlarut-larut yang menghambat pelaksanaan tugas.
• Tanggung jawabnya tidak jelas, karena tanggung jawabnya sama.
• Kreatifitas karyawan terhambat dan sukar untuk dikembangkan, karena faktor kreatifitas lebih dipentingkan.
1. Organisasi Garis
Merupakan bentuk organisasi tertua dan paling sederhana, diciptakan oleh Henry Fayol. Ciri-ciri bentuk organisasi ini yaitu organisasinya masih kecil, jumlah karyawan sedikit dan saling mengenal serta spesialisasi kerja belum tinggi.
Kebaikannya :
• Kesatuan komando terjamin sepenuhnya karena pimpinan berada pada satu tangan.
• Garis komando berjalan secara tegas, karena pimpinan berhubungan langsung dengan bawahan.
• Proses pengambilan keputusan cepat.
• Karyawan yang memiliki kecakapan yang tinggi serta yang rendah dapat segera diketahui, juga karyawan yang rajin dan malas.
• Rasa solidaritas tinggi.
Kelemahannya :
• Seluruh organisasi tergantung pada satu orang saja, apabila dia tidak mampu melaksanakan tugas maka seluruh organisasi akan terancam kehancuran.
• Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otokratis.
• Kesempatan karyawan untuk berkembang terbatas.
2. Organisasi Garis dan Staf
Dianut oleh organisasi besar, daerah kerjanya luas dan mempunyai bidang tugas yang beraneka ragam serta rumit dan jumlah karyawannya banyak.Staf yaitu orang yang ahli dalam bidang tertentu tugasnya memberi nasihat dan saran dalam bidang kepada pejabat pimpinan di dalam organisasi.
Kebaikannya :
• Dapat digunakan dalam organisasi yang besar maupun kecil, serta apapun tujuan perusahaan
• Terdapatnya pembagian tugas antara pimpinan dengan pelaksana sebagai akibat adaya staf ahli.
• Bakat yang berbeda yang dimiliki oleh setiap karyawan dapat ditentukan menjadi suatu spesiali-sasi.
• Prinsip penempatan orang yang tepat pada posisi yang tepat pula.
• Pengambilan keputusan dapat cepat walaupun banyak orang yang diajak berkonsultasi, karena pimpinan masih dalam satu tangan.
• Koordinasi lebih baik karena adanya pembagian tugas yang terperinci.
• Semangat kerja bertambah besar karena pekerjaannya disesuaikan dengan bakat dan kemampuan yang dimiliki.
Kelemahannya :
• Rasa solidaritas menjadi berkurang, karena karyawan menjadi tidak saling mengenal.
• Perintah-perintah menjadi kabur dengan nasehat dari staf, karena atasan dengan staf dapat terjadi adanya perintah sendiri-sendiri padahal kewenangannya berbeda.
• Kesatuan komando berkurang.
• Koordinasi kurang baik pada tingkat staf dapat mengakibatkan adanya hambatan pelaksanaan tugas.
3. Organisasi Fungsional
Organisasi yang disusun atas dasar yang harus dilaksanakan.Organisasi ini dipakai pada perusahaan yang pembagian tugasnya dapat dibedakan dengan jelas.
Kebaikkanya :
• Pembidangan tugas lebih jelas.
• Spesialisasi karyawan lebih efektif dan dikembangkan.
• Solidaritas kerja, semangat kerja karyawan tinggi.
• Koordinasi berjalan lancar dan tertib.
Kelemahannya :
• Karyawan terlalu memperhatikan bidang spesialisasi sendiri saja
• Koordinasi menyeluruh sukar dilaksanakan.
• Menimbulkan rasa kelompok yang sangat sempit dari bagian yang sama sehingga sering timbul konflik.
4. Organisasi Panitia
Organisasi dibentuk hanya untuk sementara waktu saja, setelah tugas selesai maka selesailah organisasi tersebut.
Kebaikannya :
• Segala keputusan dipertimbangkan masak-masak dalam pembahasan yang dalam dan terperinci.
• Kemungkinan pimpinan bertindak otoriter sangat kecil.
• Koordinasi kerja telah dibahas oleh suatu team.
Kelemahannya :
• Proses pengambilan keputusan memerlukan diskusi yang berlarut-larut yang menghambat pelaksanaan tugas.
• Tanggung jawabnya tidak jelas, karena tanggung jawabnya sama.
• Kreatifitas karyawan terhambat dan sukar untuk dikembangkan, karena faktor kreatifitas lebih dipentingkan.
5. Organisasi Formal dan Informal
ü Organisasi Formal
Yaitu sistem kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang dikoordinir untuk mencapai suatu tujuan yang ditetapkan secara rasional.
Yaitu sistem kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang dikoordinir untuk mencapai suatu tujuan yang ditetapkan secara rasional.
ü .Organisasi Informal
Yaitu kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang tidak dikoordinir untuk mencapai tujuan yang disadari tapi akhirnya mempunyai tujuan bersama, dimana kedudukan dan fungsi-fungsi yang dilakukan tampak kabur.
Yaitu kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang tidak dikoordinir untuk mencapai tujuan yang disadari tapi akhirnya mempunyai tujuan bersama, dimana kedudukan dan fungsi-fungsi yang dilakukan tampak kabur.
C.
Unsur
– unsur Pengorganisasian
Secara sederhana organisasi memiliki tiga unsur, yaitu
ada orang, ada kerjasama, dan ada tujuan bersama. Tiga unsur organisasi itu
tidak berdiri sendiri-sendiri, akan tetapi saling kait atau saling berhubungan
sehingga merupakan suatu kesatuan yang utuh. Adapun unsur-unsur organisasi
secara terperinci adalah:
1). Man (orang-orang) dalam kehidupan organisasi atau ketata
lembagaan sering disebut dengan istilah pegawai atau personnel. Pegawai atau
personnel terdiri dari semua anggota atau warga organisasi, yang menurut fungsi
dan tingkatannya terdiri dari unsur pimpinan (administrator) sebagai unsur
pimpinan tertinggi dalam organisasi, para manajer yang memimpin suatu unit
satuan kerja sesuai dengan fungsinya masing-masing dan para pekerja (non
management/workers).Semua itu secara bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi
(man power) organisasi.
2). Kerjasamamerupakan
suatu perbuatan bantu-membantu akan suatu perbuatan yang dilakukan secara
bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu, semua anggota atau
semua warga yang menurut tingkatan-tingkatannya dibedakan menjadi
administrator, manajer, dan pekerja (workers), secara bersama-sama merupakan
kekuatan manusiawi (man power) organisasi.
3). Tujuan merupakan arah
atau sasaran yang dicapai. Tujuan menggambarkan tentang apa yang akan dicapai
atau yang diharapkan. Tujuan merupakan titik akhir tentang apa yang harus
dikerjakan. Tujuan juga menggambarkan tentang apa yang harus dicapai melalui
prosedur, program, pola (network), kebijaksanaan (policy), strategi, anggaran
(budgeting), dan peraturan-peraturan (regulation) yang telah ditetapkan.
4). Peralatan (Equipment), merupakan Unsur yang keempat
yaitu peralatan atau equipment yang terdiri dari semua sarana, berupa materi,
mesin-mesin, uang, dan barang modal lainnya (tanah, gedung/bangunan/kantor).
5). Lingkungan(Environment), faktor lingkungan misalnya keadaan
sosial, budaya, ekonomi, dan teknologi. Yang termasuk dalam unsur lingkunga:
6). Kondisi atau situasi yang secara
langsung maupun secara tidak langsung berpengaruh terhadap daya gerak kehidupan
organisasi, karena kondisi atau situasi akan selalu mengalami perubahan.
7). Tempat atau
lokasi sangat erat hubungannya dengan masalah komunikasi dan transportasi yang
harus dilakukan oleh organisasi.
8). Wilayah operasi yang dijadikan
sasaran kegiatan organisasi. Wilayah operasi dibedakan menjadi :
a). Wilayah
kegiatan yang menyangkut jenis kegiatan atau macam kegiatan apa saja yang boleh
dilakukan sesuai dengan tujuan organisasi.
b). Wilayah jangkauan atau wilayah
geografis atau wilayah teritorial, menyangkut wilayah atau daerah operasi
organisasi.
c). Wilayah
personil menyangkut semua pihak (orang-orang, badan-badan) yang mempunyai
hubungan dan kepentingan dengan organisasi.
d). Wilayah
kewenangan atau kekuasaan, menyangkut semua urusan, persoalan, kewajiban,
tugas, tanggung jawab dan kebijaksanaan yang harus dilakukan dalam batas-batas
tertentu yang tidak boleh dilampaui sesuai dengan aturan main yang telah
ditetapkan dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
f). Kekayaan Alam. Yang
termasuk dalam kekayaan alam ini misalnya keadaan iklim, udara, air, cuaca
(geografi, hidrografi, geologi, klimatologi), flora dan fauna.
D. Struktur
Organisasi
Struktur organisasi didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal organisasi diolah. Struktur ini terdiri dari unsur spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran satuan kerja.
Faktor-faktor yang menentukan perancangan struktur organisasi yaitu :
1. Strategi organisasi pencapaian tujuan.
2. Perbedaan teknologi yang digunakan untuk memproduksi output akan membedakan bentuk struktur organisasi.
3. Kemampuan dan cara berpikir para anggota serta kebutuhan mereka juga lingkungan sekitarnya perlu dipertimbangkan dalam penyusunan struktur perusahaan.
4. Besarnya satuan oraganisasi dan satuan kerja mempengaruhi struktur organisasi.
Struktur organisasi didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal organisasi diolah. Struktur ini terdiri dari unsur spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran satuan kerja.
Faktor-faktor yang menentukan perancangan struktur organisasi yaitu :
1. Strategi organisasi pencapaian tujuan.
2. Perbedaan teknologi yang digunakan untuk memproduksi output akan membedakan bentuk struktur organisasi.
3. Kemampuan dan cara berpikir para anggota serta kebutuhan mereka juga lingkungan sekitarnya perlu dipertimbangkan dalam penyusunan struktur perusahaan.
4. Besarnya satuan oraganisasi dan satuan kerja mempengaruhi struktur organisasi.
Unsur-unsur struktur organisasi
terdiri dari :
1. Spesialisasi kegiatan
2. Koordinasi kegiatan
3.Standarisasi kegiatan
4.Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan
5. Ukuran satuan kerja
1. Spesialisasi kegiatan
2. Koordinasi kegiatan
3.Standarisasi kegiatan
4.Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan
5. Ukuran satuan kerja
Bagan organisasi memperlihatkan
tentang susunan fungsi-fungsi dan departementasi yang menunjukkan hubungan
kerja sama.
Bagan ini menggambarkan lima aspek utama suatu struktur organisasi, yaitu :
1. Pembagian kerja
2. Rantai perintah
3.Tipe pekerjaan yang dilaksanakan
4.Pengelompokan segmen-segmen pekerjaan
5. Tingkatan manajemen
Adapun cara penggambaran bagan struktur organisasi menurut Henry G. Hodges dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Bentuk Piramidal
2. Bentuk Vertikal
3. Bentuk Horisontal
4. Bentuk Melingkar
Bagan ini menggambarkan lima aspek utama suatu struktur organisasi, yaitu :
1. Pembagian kerja
2. Rantai perintah
3.Tipe pekerjaan yang dilaksanakan
4.Pengelompokan segmen-segmen pekerjaan
5. Tingkatan manajemen
Adapun cara penggambaran bagan struktur organisasi menurut Henry G. Hodges dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Bentuk Piramidal
2. Bentuk Vertikal
3. Bentuk Horisontal
4. Bentuk Melingkar
Adapun factor – factor yang mempengaruhi stuktur organisasi
antara lain :
1. Strategi
organisasi
2. Skala
organisasi
3. Teknologi
4. Lingkungan
E. Asas – asas dan Prinsip
Pengorganisasian
Agar suatu organisasi dapat berjalan baik perlu
adanya asas-asas atau prinsip-prinsip tertentu.atau dengan kata lain suatu
organisasi yang baik perlu dilandasi oleh suatu asas-asas atau prinsip - prinsip
tertentu. Dengan pengetahuan tentang asas-asas atau prinsipprinsip organisasi
maka dalam setiap usaha untuk mengorganisasi kalau tidak mau mengalami
kesulitan atau kegagalan maka prinsip-prinsip tersebut harus kita perhatikan.
Adapun
beberapa asas atau prinsip organisasi yang perlu diketahui antara lain adalah
sebagai berikut :
Asas
perumusan tujuan
Dalam menyusun suatu organisasi, maka asas yang harus diperkirakan adalah asas perumusan tujuan.Dengan asas tersebut maka berarti bahwa sebelum organisasi tersebut disusun, maka terlebih dahulu harus mengetahui tujuan dari organisasi itu dibentuk. Dengan lain menyusun organisasi tersebut bermaksud agar tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai secara efisien dan efektif.
Dalam menyusun suatu organisasi, maka asas yang harus diperkirakan adalah asas perumusan tujuan.Dengan asas tersebut maka berarti bahwa sebelum organisasi tersebut disusun, maka terlebih dahulu harus mengetahui tujuan dari organisasi itu dibentuk. Dengan lain menyusun organisasi tersebut bermaksud agar tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai secara efisien dan efektif.
Asas
pembagian kerja
Dimuka telah dikemukakan bahwa, dalam pembentukan atau penyusunan suatu organisasi adalah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efisien dan efektif. Karena suatu organisasi selalu membutuhkan tenaga-tenaga orang lain yang kadang-kadang tidak sedikit jumlahnya, maka perlu adanya pembagian kerja yang baik. Dengan adanya pembagian kerja maka tiap orang / bagian akan dapat mengetahui secara jelas tugas dan tanggung jawab serta kedudukannya masing-masing dalam organisasi tersebut. Dengan demikian, akan dapat diharapkan tidak terjadinya kesimpang siurang dalam pekerjaan sehingga pekerjaan dapat dilakukan secara efisien dan efektif.
Dimuka telah dikemukakan bahwa, dalam pembentukan atau penyusunan suatu organisasi adalah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efisien dan efektif. Karena suatu organisasi selalu membutuhkan tenaga-tenaga orang lain yang kadang-kadang tidak sedikit jumlahnya, maka perlu adanya pembagian kerja yang baik. Dengan adanya pembagian kerja maka tiap orang / bagian akan dapat mengetahui secara jelas tugas dan tanggung jawab serta kedudukannya masing-masing dalam organisasi tersebut. Dengan demikian, akan dapat diharapkan tidak terjadinya kesimpang siurang dalam pekerjaan sehingga pekerjaan dapat dilakukan secara efisien dan efektif.
Asas pendelegasian wewenang
Bagi
manajer sulit untuk melakukan seluruh pekerjaan seorang diri baik karena
keterbatasan kemampuan waktu dan sebagainnya.Untuk itu perlu bagi seorang
menajer dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya menyerahkan sebagian yang tidak begitu penting
kepada bawahan-bawahannya.
Asas koordinasi
Dengan
adanya pembagian kerja dalam suatu organisasi maka diharapkan dalam pelaksanaan
tugas-tugasnya jangan sampai terjadi kesimpang siuran.Akan tetapi, dalam
praktek adanya koordinasi yang baik maka kemungkinan kesimpang siuran itu tetap
ada, sebab kecenderungan setiap orang atau setiap bagian mempunyai egoisme
untuk berusaha melaksanakan tugasnya sebaik mungkin. Tindakan ini pada
prinsipnya adalah baik, tetapi kalau tindakan ini berlebih-lebihan artinya
tidak memperhatikan kegiatan-kegiatan lain maka justru dapat menyulitkan,
misalnya bagian produksi berusaha untuk meningkatkan produksinya sebanyak
mungkin tanpa memperhatikan bagian penjualan, maka ini berarti akan menimbulan
over produksi (produksi yang berlebihan).
Asas batas efisiensi pengawasan
Dalam
meningkatkan tugas masing-masing orang / bagian tersebut mempunyai beberapa
orang yang dibawah pengawasannya untuk itu batas-batas efisiensi pengawasan
harus betul-betul diperhatiakan, artinya bila batas pengawasan orang hanya lima
orang maka janganlah orang tersebut dibebani untuk mengawasi delapan orang.
Bebrapa batas yang tepat sebenarnya tergantung pada situasi dan kondisi
masing-masing yang tidak dapat dibaut standar secara tegas.Perbedaan kecakapan
yang memimpin, sikap pekerjaan dan faktor-faktor lain ikut pula menentukan
beberapa batas yang paling baik.
Asas pengawasan umum
Suatu
organisasi tidak dapat terjamin kelancarannya bila pengawasannya kurang baik
untuk itu maka dalam penyusunan organisasi harus dilakukan sedemikian rupa
misalnya diusahakan penyusunan organisasi yang sederhana sehingga dengan
demikian pimpinan akan mampu melakukan pengawasan secara keseluruhan.
Asas-asas penyusunan organisasi
- Perumusan
tujuan jelas
-Pembagian kerja
jelas
- Pendelegasian wewenang jelas
- Pendelegasian wewenang jelas
- Koordinasi
jelas
- Ada
efisiensi pengawasan
- Ada
pengawasan menyeluruh
Berkaitan
dengan pembentukan atau penyusunan suatu organisasi, maka perlu diperhatikan
beberapa prinsip-prinsip atau asas organisasi. Diantaranya adalah:
- Perumusan Tujuan yang Jelas. Tujuan dan arah merupakan hal yang sangat penting dalam pembentukan suatu organisasi. Karena dari tujuan ini akan terlihat hasil yang akan dicapai baik itu secara fisik maupun non fisik.
- Pembagian kerja. Dalam pembentukan suatu organisasi harus terlihat dengan jelas akan pembagian kerja dari masing-masing unit (sub) organisasi, hal ini supaya tidak terjadinya tumpang tindih aktivitas dan dapat menghambat tercapainya suatu tujuan.
- Delegasi kekuasaan. Dengan adanya pembagian kerja tersebut yang jelas maka akan telihat pula garis komando dan delegasi kekuasaan (wewenang) dari masing-masing unit kerja.
- Rentang kekuasaan. Rentang kekuasaan merupakan penjabaran dari pendelegasian suatu kekuasaan. Parameter dan tolok ukur pun harus menjadi bagian dari rentang kekuasaan, sehingga tidak timbul diktatoris kekuasaan atau kesewenangan kekuasaan tersebut.
- Tingkat pengawasan. Penggambaran tingkat pengawasan yang timbul antar atasan dengan sub (unit) bawahannya harus lah terlihat dalam struktur organisasi tersebut. Sehingga batasan apa yang menjadi hak dan kewajiban baik itu atasan maupun bawahan akan tercipta.
- Kesatuan perintah dan tanggung jawab. Dengan tergambarnya struktur organisasi yang jelas maka kesatuan perintah atau komando akan terlihat pula. Begitu juga dengan tanggung jawab dari orang yang memberikan delegasi (perintah) akan nampak.
- Koordinasi. Ini pun harus terlihat dengan jelas dalam penyusunan suatu organisasi. Koordinasi dari masing-masing divisi atau unit kerja akan tercipta. Dengan demikian tujuan suatu organisasi ini akan semakin cepat tercapai.
F.
Proses
Pengorganisasian
Ernest
Dale seperti dikutip oleh T. Hani Handoko mengemukakan tiga langkah dalam
proses pengorganisasian, yaitu :
a. Pemerincian seluruh
pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi.
b. Pembagian beban
pekerjaan total menjadi kegiatan-kegiatan yang logik dapat dilaksanakan oleh
satu orang.
c. Pengadaan dan
pengembangan suatu mekanisme untuk mengkoordinasikan pekerjaan para anggota
menjadi kesatuan yang terpadu dan harmonis..
Pengambilan keputusan,
Pengertian :
Pengambilan keputusan adalah sebuah
proses menentukan sebuah pilihan dari berbagai alternative pilihan yang
tersedia dengan pemikiran yang benar dan juga telah disetujui dan disepakati
oleh pihak-pihak didalam organisasi tersebut.
Tahap pengambilan keputusan :
Pengambilan keputusan erat kaitannya
dengan pemilihan suatu alternatif untuk menyelesaikan atau memecahkan masalah
serta memperoleh kesempatan. Herbert Simon, ahli teori keputusan dan organisasi
mengonseptualisasikan tiga tahap utama dalam proses pengambilan keputusan yaitu
:
a. Aktivitas intelegensi yakni
penelusuran kondisi lingkungan yangmemerlukan pengambilan keputusan.
b. Aktivitas desain yakni terjadi tindakan
penemuan, pengembangan dan analisis masalah
C. Aktivitas memilih yakni memilih tindakan tertentu dari yang
tersedia
,
Proses pengambilan keputusan :
1.
Kewenangan
tanpa diskusi
Biasanya metode ini, sering
dilakukan oleh para pemimpin yang terkesan militer.mempunyai beberapa
keuntungan jika seorang pemimpin menggunakan metode ini dalam pengambilan
keputusan, yaitu cepat, maksudnya seorang pemimpin mempunyai keputusan ketika
oraganisasi tidak mempunyai waktu yang cukup untuk menentukan atau memutuskan
kebijakan apa yang harus diambil. Tetapi apabila metode ini sering dipakai oleh
pemimpin akan memicu rasa kurang kepercayaan para Sanggota organisasi tersebut
terhadap kebijakan yang telah diambil oleh pemimpin tanpa melibatkan para
anggota yang lainnya dalam perumusan pengambilan keputusan.
·
Pendapat
Ahli
Kemampuan setiap orang berbeda-beda,
ada yang berkemampuan dalam hal politik, pangan, tekhnologi dan lain-lain,
sangat beruntung jika dalam sebuah organisasi terdapat orang ahli yang
kebetulan hal tersebut sedang dalam proses untuk diambil keputusan, pendapat
seorang ahli yang berkopeten dalam bidangnya tersebut juga sangart membantu
untuk pengambilan keputusan dalam organisasi.
·
Kewenangan Setelah Diskusi
Metode ini hampir sama dengan metode
yang pertama, tapi perbedaannya terletak pada lebih bijaknya pemimpin yang
menggunakan metode ini dibanding metode yang pertama, maksudnya sang pemimpin
selalu mempertimbangkan pendapat atau opini lebih dari satu anggota organisasi
dalam proses pengambilan keputusan. Terdapat kelemahan didalam metode ini,
setiap anggota akan bersaing untuk mempengaruhi pemimpin bahwa pendapatnya yang
lebih perlu diperhatikan dan dipertimbangkan yang ditakutkan pendapat anggota
tersebut hanya mamberikan nilai positif untuk dirinya dan merugikan anggota
organisasi yang lain.
·
Kesepakatan
Dalam metode ini sebuah keputusan
akan diambil atau disetujui jika didalam proses pengambilan keputusan telah
disepakati oleh semua anggota organisasi, secara transparan apa tujuan,
keuntungan bagi setiap anggota sehingga semua anggota setuju dengan keputusan
tersebut. Negara yang demokratis biasanya akan menggunakan metode ini. Tetapi
metode seperti ini tidak dapat berguna didalam keadaan situasi dan kondisi yang
mendesak atau darurat disaat sebuah organisasi dituntut cepat dalam memberikan
sebuah keputusan.
Keempat metode-metode diatas ialah
hasil menurut Adler dan Rodman, satu sama lainnya tidak dapat dikatakan
metode satu terbaik yang digunakan dibanding metode yang lainnya, dapat
dikatakan efektif jika metode yang mana yang paling cocok digunakan dalam
keadaan dan situasi yang sesuai.
Dua buah model fisher dalam proses mengambil keputusan :
Model Preskriptif
Pemberian resep perbaikan, model ini menerangkan bagaimana
kelompok seharusnya mengambil keputusan.
Model Deskriptif
Model ini menerangkan bagaimana kelompok mengambil keputusan
tertentu.
Teknik Pengambilan Keputusan
1. Operational Research/Riset Operasi :
Penggunaan metode saintifik dalam analisa dan pemecahan persoalan.
2. Linier Programming : Riset dengan rumus
matematis.
3. Gaming War Game : Teori penentuan
strategi.
4. Probability : Teori kemungkinan yang
diterapkan pada kalkulasi rasional atas hal-hal tidak normal.
G.
Fungsi Pengorganisasian ( Organizing )
Ada beberapa
fungsi pengorganisasian dalam manajemen, antara lain sebagai berikut :
a. Mengalokasikan
sumber daya, merumuskan dan menetapkan tugas, dan menetapkan prosedur yang
diperlukan.
b. Kegiatan
perekrutan, penyeleksian, pelatihan, dan pengembangan sumber daya
manusia/tenaga kerja.
c. Sebagai
kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan bahwa sangat penting suatu
organisasi (organizing) dalam manajemen.Karena peran organisasi sangat penting
dan sangat menentukan langkah selanjutnya dalam manajemen.
Organisasi merupakan sekelompok orang yang bekerja sama dalam struktur dan
koordinasi tertentu dalam mencapai serangkaian tujuan tertentu.
Secara sederhana organisasi memiliki tiga unsur, yaitu ada orang, ada
kerjasama, dan ada tujuan bersama. Tiga unsur organisasi itu tidak berdiri
sendiri-sendiri, akan tetapi saling kait atau saling berhubungan sehingga merupakan
suatu kesatuan yang utuh.
Dalam pengorganisasian terdapat sembilan macam teori organisasi yaitu teori
organisasi klasik, teori organisasi birokrasi, teori organisasi human
relations, teori organisasi perilaku, teori proses, teori organisasi
kepemimpinan, teori organisasi fungsi, teori organisasi pembuatan keputusan dan
teori organisasi kontingensi. Dari semua teori ini, tidak satu teori pun yang
dianggap paling lengkap atau paling sempurna, teori-teori itu satu sama lain
saling mengisi dan saling melengkapi. Teori dianggap baik dan tepat apabila
mampu memperhatikan dan menyesuaikan dengan lingkungan dan mampu
memperhitungkan situasi-situasi tertentu.
Sub bab lain yang terdapat dalam Pengorganisasian yakni, asas atau prinsip,
bentuk, sruktur, pola, langkah atau proses, perilaku, fungsi, tujuan, dan
manfaat juga mempengaruhi baik atau tidaknya, berhasil tidaknya
pengorganisasian maupun manajemen yang menjalankannya.
Keberhasilan atau
kegagalan organisasi pasti berhubungan dengan peran para anggotanya.Suatu
keberhasilan dapat dicapai bila ada kerjasama yang baik antar para
anggotanya.Sedangkan kegagalan dapat disebabkan karena adanya faktor internal
di pengorganisasian tersebut yang bersifat negatif.
B. Saran
Mengingat pentingnya pengorganisasian
maka perlu kiranya masalah ini diperhatikan dan dipahami sebaik-baiknya.Setelah
mamahami pengorganisasian maka sebaiknya diterapkan dalam bentuk actual di
lapangan. Dan untuk para pemimpin sebaiknya harus mengetahui semua hal
yang menyangkut tentang organisasi baik secara individu maupun kelompok.
Agar suatu organisasi berhasil para anggota harus saling bekerjasama dengan baik
dan menjaga kebersamaan sehingga \ apabila terjadi masalah dapat diselesaikan
dengan baik-baik tanpa ada gangguan selama proses organisasi berjalan
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim.
2013. Defenisi Pengorganisasian. Artikel.(
toube.wordpress.com ) diunduh 29 Agustus 2013.
Ali
Akbar Yulianto dan Krista.Pengantar
Bisnis.Jakarta : Salemba Empat. 2007.
Dyva,
Okva. 2013. Pengorganisasian Dalam
Manajemen. Artikel.(princessclassy.blogspot.com) diunduh 30 Agustus 2013.
Ernie
Tisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah. Pengantar
Manajemen Edisi Pertama. Jakarta : Kencana Prenada Media Group. 2005.
Marno
dan Triyo Suprayitno.Manajemen dan
Kepemimpinan Pendidikan Islam.Bandung : PT. Refika Aditama.2008.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar