Kata Pengantar
Segala puji serta syukur marilah senantiasa selaku kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT, semoga segala apa yang telah Allah SWT berikan kepada kita dapat menjadikan semua hambanya dapat selalu bersyukur kepada-Nya.
Sholawat dan salam kita limpahkan dan sampaikan atas baginda Nabi Allah Muhammad Saw, insya Allah kita akan bersama-sama dengan beliau di yaumul mahsar nanti dimana tidak ada satu pertolongan pun kecuali beliau pertolongan dari Allah SWT dan Rasulnya.
Dengan izin Allah SWT, akhirnya kami dapat juga menyelesaikan pembuatan tugas makalah ini. Semoga makalah yang kami buat ini ada manfaatnya bagi ita semua dan jika ada kekurangannya inilah kami dan mohon dimaklumi dengan apa adanya.
Daftar Isi
Sampul ................................................................................................................................. 1
Kata pengantar ................................................................................................................... 2
Daftar isi .............................................................................................................................. 3
BAB I - Pendahuluan
A.
Latar
Belakang ....................................................................................................... 4
B.
Rumusan
Masalah .................................................................................................. 4
BAB II - Pembahasan
A.
Surah At-Tin
..................................................................................................... 5
B.
Surah
Al-A’raf .................................................................................................. 6
C.
Surat
Al-Isra’ .................................................................................................... 7
D.
Surat
Al-Mukminun ......................................................................................... 8
E.
Surat Ali
Imran ................................................................................................. 9
BAB III – Penutup
A.
Kesimpulan............................................................................................................... 10
B.
Saran......................................................................................................................... 10
Daftar Pustaka..................................................................................................................... 11
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Al-Qur’an merupakan kitab Allah yang terakhir diturunkan ke bumi. Sebagai kitab penutup, Al-Qur’an melengkapi dan menyempurnakan kitab-kitab sebelumnya. Al-Qur’an terdiri dari beberapa ayat. Akan tetapi, isinya mencakup semua aspek-aspek kehidupan di dunia dan akhirat. Dari satu ayat dapat ditarik beberapa hukum bahkan antara seseorang dengan orang yang lain berbeda pendapat dalam menafsirkan dan menyimpulkan maksud yang terkandung dalam ayat tesebut. Perbedaan pendapat dalam menafsirkan dan menyimpulkan ayat sudah menjadi tradisi dan merupakan Rahmat bagi umat manusia. bagaimana dimensi tentang manusia merupakan acuan, dengan beberapa perbedaan pendapat dan kesimpulan mudah-mudahan kita bisa mentadaburi dan mengetahui, aspek-aspek, dimensi dan hakikat manusia.
Al-Qur’an merupakan kitab Allah yang terakhir diturunkan ke bumi. Sebagai kitab penutup, Al-Qur’an melengkapi dan menyempurnakan kitab-kitab sebelumnya. Al-Qur’an terdiri dari beberapa ayat. Akan tetapi, isinya mencakup semua aspek-aspek kehidupan di dunia dan akhirat. Dari satu ayat dapat ditarik beberapa hukum bahkan antara seseorang dengan orang yang lain berbeda pendapat dalam menafsirkan dan menyimpulkan maksud yang terkandung dalam ayat tesebut. Perbedaan pendapat dalam menafsirkan dan menyimpulkan ayat sudah menjadi tradisi dan merupakan Rahmat bagi umat manusia. bagaimana dimensi tentang manusia merupakan acuan, dengan beberapa perbedaan pendapat dan kesimpulan mudah-mudahan kita bisa mentadaburi dan mengetahui, aspek-aspek, dimensi dan hakikat manusia.
B. Rumusan Masalah
Makalah ini dibuat untuk menjawab beberapa
poin kecil yang terdapat dalam Tafsir Ayat-ayat Manusia, yakni :
a.
Ayat-ayat
apa saja yang mengulas tentang Manusia ?
b.
Bagaimana
cara dan usaha menerapkannya dalam kehidupan ?
c.
Apakah
banyak terdapat penyimpangan dalam hal yang dkerjakan manusia ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Surah At-tin/95:1-6
Kesempurnaan Penciptaan Manusia
Kesempurnaan Penciptaan Manusia
Artinya: Demi (buah) Tin dan (buah)
Zaitun 2 Dan demi bukit Sinai, 3. Dan demi kota (Mekah) Ini yang aman,4.
Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya
.5. Kemudian kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka),6.
Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; Maka bagi mereka
pahala yang tiada putus-putusnya.
·
Tafsir
a.
Manusia yang paling baik dan sempurna kejadiannya itu
akan menjadi tidak berguna bila tidak dijaga pertumbuhannya dan tidak
dipelihara kesehatannya. Manusia yang paling sempurna rohaninya itu akan
menjadi jahat dan merusak di muka bumi ini bila tidak diberi agama dan
pendidikan yang baik. Manusia yang lemah akan menjadi beban, dan manusia yang
jahat akan merusak masyarakatnya. Akhirnya di akhirat ia akan masuk neraka.
Dengan demikian manusia itu akan menjadi makhluk terhina.
b.
Yang terhindar dari kehinaan itu adalah orang-orang
yang beriman dan berbuat baik. Manusia yang memiliki sikap hidup yang
didasarkan atas iman dan perbuatan baik itu akan memperoleh balasan dari Allah
tanpa putus-putusnya. Iman dan perbuatan baiknya itu akan berbuah di dunia,
berupa kesentosaan hidup baginya dan bagi masyarakatnya, dan kebahagian hidup
di akhirat di dalam surga.
·
Pesan
a.)
Manusia yang paling sempurna kejadiaannya itu bisa
berubah menjadi manusia yang rusak dan menjadi beban bagi masyarakat bila
jasmaninya tidak dibina dan kesehatannya tidak dipelihara..
b.)
Manusia yang
tersempurna rohaninya itu akan merusak masyarakat bila tidak diberi agama dan
pendidikan yang paling baik. Akhirnya di akhirat ia akan masuk neraka, dan
karena itu menjadi makhluk terhina.
c.)
Tolak ukur kemuliaan adalah iman dan buku iman itu
yaitu perbuatan baik.
B.
Surat
Al-A’raf /7:175-176
Perumpamaan
Manusia Yang Mandustakan Ayat-Ayat Allah
Artinya:
Dan
bacakanlah kepada mereka berita orang yang Telah kami berikan kepadanya
ayat-ayat kami (pengetahuan tentang isi Al Kitab), Kemudian dia melepaskan diri
dari pada ayat-ayat itu, lalu dia diikuti oleh syaitan (sampai dia tergoda),
Maka jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat.
Dan
kalau kami menghendaki, Sesungguhnya kami tinggikan (derajat)nya dengan
ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya
yang rendah, Maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya
diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya
(juga). demikian Itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat
kami. Maka Ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir.
·
Tafsir
Allah memberikan perumpamaan orang
yang hina ini, yang Allah datngkan ayat-ayat-Nya, lalu ia melepaskan diri dari
ayat-ayat Allah, (diumpamakan) dengan seekor anjing. Tidaklah kehinaan anjing
itu membuat Allah enggan dengan memberikan perumpamaan dengannya. Demikian juga
Allah memberikan perumpamaan dengan seekor lalat pada surah Al-Hajj/22:73,
perumpamaan dengan rumah laba-laba pada surat Al-Ankabuut/29:41, perumpamaan
dengan seekor keledai pada surat Al-Jumu’ah/62:5.
Ayat ini diturunkan menceritakan
kepada kita kisah Bal’am, untuk mengingatkan kepada kita bahwa meskipun seorang
itu sudah mencapai ilmu yang sangat tinggi sebagaimana yang dicapai oleh para
Nabi tetapi lalu ia maksiat condong kepada dunia, maka akhirnya bernasib
sebagaimana Bal’am yang disebut oleh Allah : Famatsaluhu kamatsalil kalbi in
tahmil alaihi yalhats atau tatrukhu yalhats. Orang itu contohnya bagaikan
anjing yang selalu mengulurkan lidahnya dalam segala hal, selalu menjilat-jilat
dan tidak berguna baginya segala peringatan, ancaman, dan nasihat, tidak
berguna baginya iman dan pengetahuannya. Karena itulah ayat ditutup dengan
kalimat : Faqshusil qashasha la’allahum yatafakkarun: Ikutilah kisah ini supaya
mereka berpikir dan memperhatikan.
C. Surat Al-Isra’/17:70
Manusia Makhluk Yang Dimuliakan Allah
Artinya: Dan
Sesungguhnya Telah kami muliakan anak-anak Adam, kami angkut mereka di daratan
dan di lautan kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan kami lebihkan
mereka dengan kelebihan yang Sempurna atas kebanyakan makhluk yang Telah kami
ciptakan.
·
Tafsir
Allah
memuliakan Bani Adam yaitu manusia dari makhluk-makhluk yang lain, baik
malaikat, jin, semua jenis hewan, dan tumbuh-tumbuhan, kelebihan manusia dari
makhluk-makhluk yang lain berupa fisik maupun non fisik,
·
Pesan
a.
Ingatlah!! Manusia diciptakan Allah sebagai makhluk
yang paling mulia di antara kebanyakan makhluk-Nya karena mereka memiliki akal,
rupa yang indah, dan bentuk badan yang serasi.
b.
Ingatlah!! pada hari perhitungan, manusia akan dihimpun
dengan membawa kitab masing-masing yang memuat catatan yang lengkap mengenai
amal mereka.
c.
Ingatlah!! orang yang ketika hidup di dunia tidak mau
menggunakan akalnya untuk memperhatkan tanda-tanda kekuasaan Allah, akan
menjadi orang yang buta hatiny. Di akhirat, mereka akan mengalami keadaan yang
sama, bahkan mereka lebih buta dan tidak dapat mencari jalan yang bisa
menyelamatkan mereka dari siksaan api negara.
D. Surat Al-Mukminun/23:5
Manusia Menjaga Kemaluan Dari Perbuatan Keji
Manusia Menjaga Kemaluan Dari Perbuatan Keji
Artinya : ”Dan orang-orang yang menjaga
kemaluannya.”
·
Tafsir
Dalam
ayat ini Allah menerangkan sifat kelima dari orang mukmin yang berbahagia,
yaitu suka menjaga kemaluannya dari setiap perbuatan keji seperti berzina,
mengerjakan pekerjaan kaum luth (homoseksual), onani, dan sebagainya.
Bersenggama yang diperbolehkan hanya dengan istri yang telah dinikahi dengan
sah atau dengan jariahnya (budak perempuan) yang diperoleh dari jihad
fisabilillah, karena mereka dalam hal ini tidak tercela.
Akan
tetapi, barang siapa yang berbuat di luar yang tersebut itu, mereka itulah
orang-orang yang melampau batas. Dalam ayat ini dan yang sebelumnya Allah
menjelaskan bahwa kebahagiaan seorang hamba Allah itu tergantung kepada
pemeliharaan kemaluannya dari berbagai penyalahgunaan supaya tidak termasuk
orang yang tercela dan melampaui batas.
Menahan ajakan, hawa nafsu, jauh lebih ringan dari pada menanggung akibat dari perbuatan zina itu. Allah telah memerintahkan Nabi-Nya supaya menyampaikan perintah itu kepada umatnya, agar mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya.
Menahan ajakan, hawa nafsu, jauh lebih ringan dari pada menanggung akibat dari perbuatan zina itu. Allah telah memerintahkan Nabi-Nya supaya menyampaikan perintah itu kepada umatnya, agar mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya.
·
Pesan
Jagalah kemaluan kalian
selama hidup di dunia, janganlah berhubungan badan melainkan hanya dengan
istri. Hindari sesuatu yang menimbulkan dampak negatife dari dorongan
penyaluran seksual secara tidak sah. Dari segi sosial zina dapat berakibat
tidak diketahuinya asal keturunan anak secara pasti. Sedangkan dari segi
kesehatan fisik, efek negatif zina antara lain dapat mengakibatkan penyakit
gonore, spilis (raja singa) dan luka, dll
E. Surat Ali Imran/3:102
Manusia Yang Paling Mulia di Hadapan
Allah
Artinya : ”Hai orang-orang yang
beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah
sekali-kali kamu mati melainkan dalam Keadaan beragama Islam
·
Tafsir
Wahai orang-orang yang
beriman, hendaklah kalian bertakwa kepada Allah dengan sebenar-benar takwa
kepada-Nya, dan janganlah sekali-kali kalian mati melainkan dalam keadaan
beragama Islam.
Ya ayyuhal ladzīna
āmanuttaqullāha (wahai orang-orang yang beriman, hendaklah kalian bertakwa
kepada Allah), yakni hendaklah kalian taat kepada Allah Ta‘ala.
Haqqa tuqātihī (dengan
sebenar-benar takwa kepada-Nya), yakni sebenar-benar takwa kepada Allah Ta‘ala
dengan jalan taat kepada-Nya dan tidak durhaka kepada-Nya, bersyukur kepada-Nya
dan tidak kufur kepada-Nya, ingat kepada-Nya dan tidak lupa kepada-Nya. Menurut
pendapat yang lain, yakni hendaklah kalian taat kepada Allah Ta‘ala sebagaimana
sudah semestinya.
Wa lā tamūtunna illā
wa aηtum muslimūn (dan janganlah sekali-kali kalian mati melainkan dalam
keadaan beragama Islam), disertai ibadah dan tauhid yang ikhlas (kepada-Nya).
·
Pesan
Tetaplah kamu dalam
Islam peliharalah kewajiban-kewajibannya, dan tinggalkanlah larangan-larangan
sampai mati.
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
Seperti yang kita
ketahui bahwa berbagai macam ayat yang menjelaskan beberapa hal, baik itu
berupa larangan ataupun penjelas. Membuktikan betapa detailnya hokum islam yang
ada.
B.
Saran
Kami
selaku kelompok 2 memohan maaf yang sebesar-besarnya apabila ada kata atau hal
yang tidak berkenan dihati pembaca, dan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Jadi apabila ada masukan dan tambahan dipersilahkan untuk
menambahkannya pada saat diskusi nanti.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar